Loading...
Minggu Wage, 23 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Politik Pemerintahan
Home
›Politik Pemerintahan

Kemenko PMK dan Asosiasi Bank Mata Bentuk Tim Task Force

Editor-Politik Pemerintahan
22 November 2025
JAJAKI KERJA SAMA: Menko Bidang PMK Pratikno memaparkan pentingnya kolaborasi untuk mendukung keberadaan bank kornea.
Klik untuk perbesar
PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS

JAJAKI KERJA SAMA: Menko Bidang PMK Pratikno memaparkan pentingnya kolaborasi untuk mendukung keberadaan bank kornea.

Kesepakatan di Surabaya Eye Bank Forum 2025

SURABAYA - Kebutuhan kornea nasional hingga kini baru mampu dipenuhi 50 persen. Bahkan pemenuhan tersebut sebagian didatangkan dari luar negeri. Kondisi ini menjadi salah satu pembahasan serius dalam Surabaya Eye Bank Forum 2025 yang digelar Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) kemarin (22/11).

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menegaskan bahwa kebutaan akibat kerusakan kornea bukan hanya masalah visual. Dampaknya merembet ke sisi sosial dan ekonomi keluarga. Pemerintah siap memperkuat ekosistem bank mata lewat kolaborasi lintas sektor. ”Kita perlu penguatan soal bank kornea," terangnya.

Dalam forum tersebut dibentuk tim kecil gabungan antara Kemenko PMK dan jejaring asosiasi bank mata. Task force itu bertugas mengidentifikasi hambatan teknis di lapangan sekaligus merumuskan langkah percepatan pemenuhan kebutuhan kornea domestik.

#Masih Banyak Hambatan

Ketua Badan Pengurus P4MU Arif Afandi menyebut persoalan terbesar adalah minimnya donor dan belum solidnya sinergi antarbank mata di Indonesia. "Forum ini menjadi titik awal untuk kolabarasi bersama," terangnya. Di RS Mata Undaan sendiri antrean penerima kornea mencapai sekitar 360 pasien. Namun kornea yang diterima hanya delapan per tahun.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menambahkan, penyebaran tim eksisi kornea juga masih timpang. Jatim memiliki cukup banyak dokter mata, tetapi tenaga eksisi yang berwenang mengambil jaringan kornea donor masih terkonsentrasi di Surabaya. "Setelah ini nantinya kita bahas bagaimana persebaran tim eksisi di semua wilayah," jelasnya. (omy/gal)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Wali Kota Eri Jalan Sehat Bareng 15 Ribu Guru

Politik Pemerintahan
2

Kemenko PMK dan Asosiasi Bank Mata Bentuk Tim Task Force

Politik Pemerintahan

Berita Terbaru

Wali Kota Eri Jalan Sehat Bareng 15 Ribu Guru

Wali Kota Eri Jalan Sehat Bareng 15 Ribu Guru

Politik Pemerintahan•10 jam yang lalu
Defisit Pendapatan dan Belanja Rp 1,83 Ditutup Silpa dan Pinjaman

Defisit Pendapatan dan Belanja Rp 1,83 Ditutup Silpa dan Pinjaman

Politik Pemerintahan•10 November 2025
Home
›Politik Pemerintahan
›Kemenko PMK dan Asosiasi Bank Mata Bentuk Tim Task Force
JAJAKI KERJA SAMA: Menko Bidang PMK Pratikno memaparkan pentingnya kolaborasi untuk mendukung keberadaan bank kornea.
Politik Pemerintahan

Kemenko PMK dan Asosiasi Bank Mata Bentuk Tim Task Force

Editor-22 November 2025
Klik untuk perbesar

JAJAKI KERJA SAMA: Menko Bidang PMK Pratikno memaparkan pentingnya kolaborasi untuk mendukung keberadaan bank kornea.

PUGUH SUJIATMIKO/JAWA POS

Bagikan artikel ini

Kesepakatan di Surabaya Eye Bank Forum 2025

SURABAYA - Kebutuhan kornea nasional hingga kini baru mampu dipenuhi 50 persen. Bahkan pemenuhan tersebut sebagian didatangkan dari luar negeri. Kondisi ini menjadi salah satu pembahasan serius dalam Surabaya Eye Bank Forum 2025 yang digelar Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) kemarin (22/11).

Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno menegaskan bahwa kebutaan akibat kerusakan kornea bukan hanya masalah visual. Dampaknya merembet ke sisi sosial dan ekonomi keluarga. Pemerintah siap memperkuat ekosistem bank mata lewat kolaborasi lintas sektor. ”Kita perlu penguatan soal bank kornea," terangnya.

Dalam forum tersebut dibentuk tim kecil gabungan antara Kemenko PMK dan jejaring asosiasi bank mata. Task force itu bertugas mengidentifikasi hambatan teknis di lapangan sekaligus merumuskan langkah percepatan pemenuhan kebutuhan kornea domestik.

#Masih Banyak Hambatan

Ketua Badan Pengurus P4MU Arif Afandi menyebut persoalan terbesar adalah minimnya donor dan belum solidnya sinergi antarbank mata di Indonesia. "Forum ini menjadi titik awal untuk kolabarasi bersama," terangnya. Di RS Mata Undaan sendiri antrean penerima kornea mencapai sekitar 360 pasien. Namun kornea yang diterima hanya delapan per tahun.

Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menambahkan, penyebaran tim eksisi kornea juga masih timpang. Jatim memiliki cukup banyak dokter mata, tetapi tenaga eksisi yang berwenang mengambil jaringan kornea donor masih terkonsentrasi di Surabaya. "Setelah ini nantinya kita bahas bagaimana persebaran tim eksisi di semua wilayah," jelasnya. (omy/gal)

Most Read

1

Wali Kota Eri Jalan Sehat Bareng 15 Ribu Guru

Politik Pemerintahan
2

Kemenko PMK dan Asosiasi Bank Mata Bentuk Tim Task Force

Politik Pemerintahan

Berita Terbaru

Wali Kota Eri Jalan Sehat Bareng 15 Ribu Guru

Wali Kota Eri Jalan Sehat Bareng 15 Ribu Guru

Politik Pemerintahan•10 jam yang lalu
Defisit Pendapatan dan Belanja Rp 1,83 Ditutup Silpa dan Pinjaman

Defisit Pendapatan dan Belanja Rp 1,83 Ditutup Silpa dan Pinjaman

Politik Pemerintahan•10 November 2025

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001