Loading...
Jumat Kliwon, 14 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Gardening
Home
›Gardening

Mamey Sapote, Sawo Raksasa yang Adaptif dengan Iklim Indonesia

Editor-Gardening
10 November 2025
SIAP DIPANEN: Buah mamey sapote jarang bisa masak di pohon. Karena itu, harus diperam agar matang.
Klik untuk perbesar
TUNGGUL PRASETYA

SIAP DIPANEN: Buah mamey sapote jarang bisa masak di pohon. Karena itu, harus diperam agar matang.

NAMA mamey sapote mulai mencuri perhatian para pencinta tanaman buah eksotis di Indonesia. Buah asal Amerika Tengah itu disebut-sebut sebagai sawo raksasa karena ukurannya yang jauh lebih besar dari sawo lokal. Warna dagingnya jingga cerah dan tampilannya unik, bisa ditanam di halaman rumah.

Meski bukan tanaman asli Asia, mamey sapote ternyata cukup adaptif tumbuh di iklim tropis Indonesia. Ada banyak jenis mamey sapote seperti keywest dan lorito. Keduanya bisa tumbuh baik di tanah Indonesia. Kreator kebun Tunggul Prasetya menanam varian lorito, yang bentuk dan tampilan buahnya paling mirip dengan sawo lokal. ’’Kalau untuk rasa, justru sawo lokal lebih unggul. Lebih manis dan legit. Mamey sapote menang pada ukurannya yang jumbo,’’ ungkapnya.

Rasa Perpaduan dari Ubi, Melon, Labu

Rasa buah mamey sapote cukup kompleks. Perpaduan rasa manis seperti ubi jalar, labu, dan melon, dengan sedikit sentuhan almond atau karamel. ’’Teksturnya sedikit lebih keras dan kulit luarnya agak kasar. Kalau sawo lokal kan lembek ya,’’ sambung petani gen Z yang kerap membagikan tips berkebun lewat akun @tunggul.prasetya itu.

Dalam hal perawatan, Tunggul menyebut tak banyak perbedaan antara mamey sapote dan tanaman buah lainnya. Idealnya, mamey sapote ditanam pada media tanam yang porous atau berongga. Namun, bisa juga dalam pot besar alias sistem tambulapot. ’’Pupuknya pakai yang organik. Kalau bibit hasil cangkok, penyiraman bisa dua hari sekali. Kalau sudah di tanah, seminggu sekali pun cukup,’’ jelasnya.

Hasil Cangkok, Jangan Langsung Kena Matahari

Sebagai tanaman impor, mamey sapote mudah stres sehingga butuh ekstra perawatan dan penyesuaian. Proses adaptasi itu pula yang membuat sebagian orang gagal menanam pada tahap awal. Kegagalan biasanya terjadi karena tanaman langsung terkena sinar matahari penuh. Padahal, menurut Tunggul, mamey sapote hasil cangkok perlu dikarantina dulu selama 1-2 bulan. ’’Kalau dari cangkok segar, jangan langsung ditaruh di panas. Diteduhkan dulu sampai tumbuh tunas, baru bertahap dikenalkan ke sinar matahari,’’kata pria asal Bojonegoro itu.

Baca Juga

Alpukat Kelud Suka Matahari, Ditanam ala Tambulampot pun Jadi

Satu Kali Panen, Dapat 80 Buah

Soal hama, Tunggu menyebut yang kerap menyerang adalah serangga sisik putih. Penanganannya cukup disemprot insektisida. Perawatan yang relatif mudah membuat tanaman ini mulai diminati para penghobi tanaman buah eksotik.

Namun, mamey sapote bukan tanaman yang cepat berbuah. Meski harus sabar menunggu panen, hasilnya sepadan. Dalam satu kali panen, satu pohon mamey sapote berusia lima tahun bisa menghasilkan sekitar 80 buah. ’’Biasanya butuh waktu empat sampai lima tahun baru berbuah. Ciri buah siap panen, kalau digores pakai kuku dagingnya terlihat merah, itu tandanya sudah bisa diperam. Mamey sapote jarang yang masak dipohon jadi perlu diperam,’’ beber Tunggul. (lai/ai)

Galeri Foto

BERBUAH SETELAH LIMA TAHUN: Tunggul dengan latar belakang  mamey sapote varian larito yang ditanam di halaman rumahnya.
Klik untuk perbesar
TUNGGUL PRASETYA

BERBUAH SETELAH LIMA TAHUN: Tunggul dengan latar belakang mamey sapote varian larito yang ditanam di halaman rumahnya.

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Mamey Sapote, Sawo Raksasa yang Adaptif dengan Iklim Indonesia

Gardening

Berita Terbaru

Alpukat Kelud Suka Matahari, Ditanam ala Tambulampot pun Jadi

Alpukat Kelud Suka Matahari, Ditanam ala Tambulampot pun Jadi

Gardening•4 November 2025
Home
›Gardening
›Mamey Sapote, Sawo Raksasa yang Adaptif dengan Iklim Indonesia
SIAP DIPANEN: Buah mamey sapote jarang bisa masak di pohon. Karena itu, harus diperam agar matang.
Gardening

Mamey Sapote, Sawo Raksasa yang Adaptif dengan Iklim Indonesia

Editor-10 November 2025
Klik untuk perbesar

SIAP DIPANEN: Buah mamey sapote jarang bisa masak di pohon. Karena itu, harus diperam agar matang.

TUNGGUL PRASETYA

Bagikan artikel ini

NAMA mamey sapote mulai mencuri perhatian para pencinta tanaman buah eksotis di Indonesia. Buah asal Amerika Tengah itu disebut-sebut sebagai sawo raksasa karena ukurannya yang jauh lebih besar dari sawo lokal. Warna dagingnya jingga cerah dan tampilannya unik, bisa ditanam di halaman rumah.

Meski bukan tanaman asli Asia, mamey sapote ternyata cukup adaptif tumbuh di iklim tropis Indonesia. Ada banyak jenis mamey sapote seperti keywest dan lorito. Keduanya bisa tumbuh baik di tanah Indonesia. Kreator kebun Tunggul Prasetya menanam varian lorito, yang bentuk dan tampilan buahnya paling mirip dengan sawo lokal. ’’Kalau untuk rasa, justru sawo lokal lebih unggul. Lebih manis dan legit. Mamey sapote menang pada ukurannya yang jumbo,’’ ungkapnya.

Rasa Perpaduan dari Ubi, Melon, Labu

Rasa buah mamey sapote cukup kompleks. Perpaduan rasa manis seperti ubi jalar, labu, dan melon, dengan sedikit sentuhan almond atau karamel. ’’Teksturnya sedikit lebih keras dan kulit luarnya agak kasar. Kalau sawo lokal kan lembek ya,’’ sambung petani gen Z yang kerap membagikan tips berkebun lewat akun @tunggul.prasetya itu.

Dalam hal perawatan, Tunggul menyebut tak banyak perbedaan antara mamey sapote dan tanaman buah lainnya. Idealnya, mamey sapote ditanam pada media tanam yang porous atau berongga. Namun, bisa juga dalam pot besar alias sistem tambulapot. ’’Pupuknya pakai yang organik. Kalau bibit hasil cangkok, penyiraman bisa dua hari sekali. Kalau sudah di tanah, seminggu sekali pun cukup,’’ jelasnya.

Hasil Cangkok, Jangan Langsung Kena Matahari

Sebagai tanaman impor, mamey sapote mudah stres sehingga butuh ekstra perawatan dan penyesuaian. Proses adaptasi itu pula yang membuat sebagian orang gagal menanam pada tahap awal. Kegagalan biasanya terjadi karena tanaman langsung terkena sinar matahari penuh. Padahal, menurut Tunggul, mamey sapote hasil cangkok perlu dikarantina dulu selama 1-2 bulan. ’’Kalau dari cangkok segar, jangan langsung ditaruh di panas. Diteduhkan dulu sampai tumbuh tunas, baru bertahap dikenalkan ke sinar matahari,’’kata pria asal Bojonegoro itu.

Baca Juga

Alpukat Kelud Suka Matahari, Ditanam ala Tambulampot pun Jadi

Satu Kali Panen, Dapat 80 Buah

Soal hama, Tunggu menyebut yang kerap menyerang adalah serangga sisik putih. Penanganannya cukup disemprot insektisida. Perawatan yang relatif mudah membuat tanaman ini mulai diminati para penghobi tanaman buah eksotik.

Namun, mamey sapote bukan tanaman yang cepat berbuah. Meski harus sabar menunggu panen, hasilnya sepadan. Dalam satu kali panen, satu pohon mamey sapote berusia lima tahun bisa menghasilkan sekitar 80 buah. ’’Biasanya butuh waktu empat sampai lima tahun baru berbuah. Ciri buah siap panen, kalau digores pakai kuku dagingnya terlihat merah, itu tandanya sudah bisa diperam. Mamey sapote jarang yang masak dipohon jadi perlu diperam,’’ beber Tunggul. (lai/ai)

Galeri Foto

BERBUAH SETELAH LIMA TAHUN: Tunggul dengan latar belakang  mamey sapote varian larito yang ditanam di halaman rumahnya.
Klik untuk perbesar
TUNGGUL PRASETYA

BERBUAH SETELAH LIMA TAHUN: Tunggul dengan latar belakang mamey sapote varian larito yang ditanam di halaman rumahnya.

Most Read

1

Mamey Sapote, Sawo Raksasa yang Adaptif dengan Iklim Indonesia

Gardening

Berita Terbaru

Alpukat Kelud Suka Matahari, Ditanam ala Tambulampot pun Jadi

Alpukat Kelud Suka Matahari, Ditanam ala Tambulampot pun Jadi

Gardening•4 November 2025

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001