GRESIK – Proyek pelebaran jalan ruas Bringkang - Menganti - Lakarsantri saat musim hujan rawan membuat jalan licin. Kontraktor diingatkan untuk rutin membersihkan jalan agar tidak membahayakan pengendara.
Saat ini di ruas Bringkang - Menganti, pekerjaan masih sampai tahap drainase. Saluran dengan uditch di satu sisi sudah selesai sekitar 200 meter. Namun di sisi yang lain masih belum. ”Ini kan musim hujan, tanah galian saluran itu nempel di jalan membuat licin. Pengendara harus hati-hati. Pekerja juga membersihkan itu,” ucap Wakil Ketua Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi.
Jalan penghubung Gresik - Surabaya itu menjadi jalur dengan mobilitas tinggi. Karena itulah perlu pembersihan jalan agar pengendara yang melintas tidak gampang jatuh.
Pria asal Menganti itu juga menyarankan agar memperhatikan pekerjaan saluran meskipun menggunakan uditch. ”Kalau tahun lalu dengan tembok penahan. Tapi tetap diperhatikan konektivitas antar saluran dan level jalan. Jangan sampai kejadian seperti tahun lalu (tidak nyambung, Red),” imbuhnya.
Politisi PKB itu melihat progres pengerjaan masih minim. Deviasi berkisar 17-19 persen. Meski pekerjaan itu memiliki kontrak sampai akhir Desember 2015 ini. ”Kondisi cuaca seperti ini sulit untuk tepat waktu. Apalagi pengaspalan,” katanya.
Ruas Bringkang - Menganti itu dilebarkan sepanjang 700 meter, melanjutkan pekerjaan sebelumnya sepanjang 1,8 kilometer. ”Tinggal sedikit lagi sampai Pasar Menganti,” ucap Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik Eddy Pancoro.
Adapun pelebaran ruas Menganti - Lakarsantri sepanjang 110 meter. Saat ini progresnya memiliki deviasi 42 persen. Eddy menyebut bahwa pelebaran ruas tersebut dilakukan pada lahan yang sudah siap tanpa pembebasan. ”Di titik lain masih menunggu pembebasan lahan,” pungkasnya.
Pemkab Gresik menggelontorkan puluhan miliar untuk membebaskan lahan di ruas Menganti - Lakarsantri. Meskipun berstatus ruang milik jalan (rumija), namun lahan-lahan itu ternyata bersertifikat. (son/eko)



