GRESIK– Prediksi bahwa banjir akibat luapan Kali Lamong masih akan terjadi sepanjang musim hujan kali ini terbukti. Kemarin (12/11), tingginya debit air membuat tanggul anak sungai di dua titik jebol. Akibatnya, air meluap ke dua desa di dua kecamatan.
Berdasarkan pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik, dua titik tanggul yang jebol berada di anak Kali Lamong, yakni di Kali Gluran (Benjeng) dan Glindah (Kedamean).
Dampaknya, luapan air menggenangi sekitar 100 rumah warga di Desa Gluranploso dan Desa Glindah. Selain itu, luberan juga merendam jalan lingkungan dan sekitar 100 hektare sawah warga di wilayah terdampak.
”Dari laporan, debit air mulai meningkat sejak pukul 03.00 WIB,” kata Kepala BPBD Gresik Sukardi.
Luberan air juga terpantau merembet ke sejumlah kawasan permukiman di wilayah Menganti. Kondisi itu diperparah oleh saluran drainase yang kurang memadai. ”Tim sudah terjun ke lapangan untuk melakukan penanganan,” tambahnya.
Hingga kemarin, tim BPBD bersama sejumlah instansi terkait masih berupaya mengurangi genangan air menggunakan mobil pompa milik BBWS. BPBD juga berencana mengerahkan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik.
Sementara itu, berdasarkan pantauan tinggi muka air (TMA), kawasan hilir Kali Lamong di Desa Boboh, Kecamatan Menganti, telah memasuki siaga merah, dengan ketinggian debit air mencapai 5,10 meter. ”Masih ada kemungkinan meningkat, mengingat cuaca saat ini berawan,” tandasnya. (yog/ris)



