SURABAYA-Rekor baru tercipta pada pekan ke-11 Super League 2025-2026. Borneo FC menjadi tim pertama yang mencatatkan 10 kemenangan beruntun di kasta teratas kompetisi sepak bola tanah air.
Torehan itu dibukukan setelah mereka menang 2-0 atas Semen Padang (9/11). Pelatih Borneo FC, Fabio Lefundes, mengaku senang dengan capaian tersebut. Namun, ia tak ingin timnya larut dalam euforia.
“Bagi saya, yang terpenting adalah tim bisa membawa pulang tiga poin dan mencatatkan clean sheet,” ujarnya seusai laga kontra Semen Padang.
Lefundes meminta anak asuhnya tetap fokus karena kompetisi masih panjang. “Saat ini yang penting adalah konsistensi agar kami bisa terus meraih kemenangan. Kalau pada akhirnya kami membuat rekor, itu artinya tim bekerja dengan sangat baik,” jelas mantan pelatih Madura United itu.
*Kartu Kuning Terbanyak
Selain rekor kemenangan Borneo FC, pekan ke-11 juga menorehkan catatan lain. Yaitu jumlah kartu kuning terbanyak dalam satu pekan kompetisi. Total, ada 46 kartu kuning yang dikeluarkan wasit sepanjang pekan ini. Sebelumnya, rekor terbanyak terjadi pada pekan kedua, dengan 45 kartu kuning.
Duel Arema FC kontra Persija Jakarta (8/11) menjadi salah satu penyebab banyaknya kartu kuning pekan ini. Dalam laga itu, wasit mengeluarkan 9 kartu kuning, 5 untuk tim Singo Edan dan 4 untuk Macan Kemayoran.
Pelatih Arema FC, Marcos Santos, enggan menyalahkan pemainnya. “Masalah kartu itu sebenarnya karena para pemain terus bekerja keras,” terang pelatih asal Brasil tersebut.
Selain Arema FC, Bhayangkara FC juga menjadi tim dengan pemain paling banyak menerima kartu kuning. Dalam laga kontra Bali United (7/11), tujuh pemain mereka diganjar kartu kuning, yakni Firza Andhika, Ardi Idrus, Slavko Damjanovic, Christian Ilic, Lautaro Belleggia, Wahyu Suboseto, dan Shanyder Borgelin.
*Bali United Turunkan 4 Pemain U-23
Keputusan berani dibuat pelatih Bali United, Johnny Jansen, saat menghadapi Bhayangkara FC (7/11). Ia menurunkan 4 pemain U-23 sekaligus. Keempat pemain muda itu adalah Made Tito, Kadek Arek, Jens Raven, dan Rahmat Arjuna. Dari empat nama tersebut, hanya Made Tito yang masuk sebagai pemain pengganti, sementara tiga lainnya tampil sebagai starter.
Bagi Made Tito, kesempatan bermain sejak menit ke-77 sangat berharga. Ia baru pulih dari cedera lutut yang dideritanya sejak November 2024. Laga itu sekaligus menjadi debut perdananya bersama Bali United musim ini. “Saya bangga dengan tim ini dan bersyukur bisa kembali bermain. Meski hasilnya belum sesuai harapan, perjuangan akan terus kami lanjutkan,” ujar pemain berusia 22 tahun itu. (gus/ali)



