Loading...
Selasa Wage, 18 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Parenting
Home
›Parenting

Agar Tak Merasa Tersisih, Anak Kandung dan Anak Angkat Harus Diperlakukan Adil

Editor-Parenting
18 November 2025
DEKAT DAN AKRAB:  Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bersama ketiga anaknya, Rafathar, Rayyanza dan Ranaima (Lily). Pasutri itu memperlakukan Lily, sama seperti anak kandung.
Klik untuk perbesar
Instagram Raffinagita

DEKAT DAN AKRAB: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bersama ketiga anaknya, Rafathar, Rayyanza dan Ranaima (Lily). Pasutri itu memperlakukan Lily, sama seperti anak kandung.

MENGASUH anak kandung dan anak angkat dalam satu keluarga bukan perkara mudah. Tak jarang, muncul perasaan berbeda, tersisih, atau bahkan cemburu di antara keduanya. Penting bagi orang tua memahami dinamika emosional tersebut agar semua anak merasa diterima dan dicintai secara adil.

Rasa tersisih dapat dialami baik oleh anak kandung maupun anak angkat. Namun, secara umum, lebih sering dirasakan oleh anak angkat. Mereka merasa belum menjadi bagian dari keluarga jika tidak mendapat pengakuan emosional yang cukup. ’’Krisis identitas ini bisa muncul di usia remaja ketika anak mulai banyak bertanya tentang asal-usulnya,’’ ujar Vania Susanto SPsi MPsi Psikolog.

Sementara itu, anak kandung bisa merasa tersisih jika melihat orang tuanya lebih memprioritaskan atau melindungi anak angkat. ’’Mereka bisa merasa orang tua tidak adil dalam memberikan kasih sayang,’’ imbuh psikolog klinik Asa Nara @klinikasanara itu.

Tanda Ananda Merasa Diabaikan

Vania menyebut beberapa tanda ketika anak mulai merasa tersisih. Di antaranya, enggan berinteraksi, sering mengeluh tidak disayangi, mudah menangis, atau justru menjadi lebih pendiam.

’’Perubahan perilaku seperti ini bisa jadi sinyal bahwa anak sedang merasa tidak aman secara emosional,’’ lanjutnya.

Untuk mencegah hal itu, orang tua perlu menjaga keseimbangan kasih sayang dan perhatian. Vania menekankan pentingnya fokus pada kualitas waktu bersama, bukan hanya lamanya. ’’Sediakan waktu khusus bagi tiap anak dan ekspresikan kasih sayang lewat kata-kata maupun tindakan nyata,’’ ujarnya.

Dilarang Membandingkan dan Memihak

Hindari membandingkan anak satu sama lain. ’’Setiap anak punya keunikan. Orang tua perlu memberikan apresiasi sesuai karakter dan pencapaian masing-masing. Dengan begitu, anak tidak merasa harus bersaing untuk dicintai,’’ kata Vania.

Jika muncul konflik kecil, orang tua disarankan untuk tetap tenang dan tidak memihak. ’’Dengarkan keduanya dengan empati. Jelaskan bahwa kasih sayang orang tua tidak diukur dari siapa yang lebih dulu atau lebih banyak diperhatikan,’’ kata Vania. Dia juga menyarankan kegiatan bersama yang bisa mempererat hubungan antar anak.

Dalam hal menegur atau memberi hadiah pun, prinsip keadilan tetap harus dijaga. ’’Bersikaplah adil dan konsisten. Hindari memberi hadiah berlebihan hanya pada salah satu anak, atau menegur dengan keras tanpa penjelasan,’’ ujarnya. Pujian yang tulus dan relevan akan membuat anak merasa dihargai tanpa menimbulkan kesan pilih kasih.

Baca Juga

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan Tanggung Jawab sejak Dini

Jangan Tutupi Status Adopsi

Terkait status adopsi, Vania menyarankan agar orang tua bersikap terbuka sejak dini. Orang tua dapat menyampaikannya dengan bahasa positif. ’’Keterbukaan membantu membentuk kepercayaan dan mencegah kebingungan emosional,’’ tuturnya.

Proses saling menerima antara anak kandung dan anak angkat berlangsung berbeda pada setiap keluarga. Ada yang dalam waktu beberapa bulan. Ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun. ’’Yang penting adalah konsistensi dan perhatian hangat dari orang tua,’’ katanya.

Yang terpenting, lanjut Vania, anak harus tahu bahwa kasih sayang di keluarga itu menyeluruh dan tidak perlu diperebutkan. Ketika anak mereka merasa aman secara emosional, kedekatan antar saudara baik kandung maupun angkat akan tumbuh dengan sendirinya. (lai/ai)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan Tanggung Jawab sejak Dini

Parenting
2

Agar Tak Merasa Tersisih, Anak Kandung dan Anak Angkat Harus Diperlakukan Adil

Parenting

Berita Terbaru

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan  Tanggung Jawab sejak Dini

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan Tanggung Jawab sejak Dini

Parenting•10 November 2025
Jelang TKA, Orang Tua Ciptakan Ketenangan, Bukan Ketegangan

Jelang TKA, Orang Tua Ciptakan Ketenangan, Bukan Ketegangan

Parenting•1 November 2025
Home
›Parenting
›Agar Tak Merasa Tersisih, Anak Kandung dan Anak Angkat Harus Diperlakukan Adil
DEKAT DAN AKRAB:  Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bersama ketiga anaknya, Rafathar, Rayyanza dan Ranaima (Lily). Pasutri itu memperlakukan Lily, sama seperti anak kandung.
Parenting

Agar Tak Merasa Tersisih, Anak Kandung dan Anak Angkat Harus Diperlakukan Adil

Editor-18 November 2025
Klik untuk perbesar

DEKAT DAN AKRAB: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina bersama ketiga anaknya, Rafathar, Rayyanza dan Ranaima (Lily). Pasutri itu memperlakukan Lily, sama seperti anak kandung.

Instagram Raffinagita

Bagikan artikel ini

MENGASUH anak kandung dan anak angkat dalam satu keluarga bukan perkara mudah. Tak jarang, muncul perasaan berbeda, tersisih, atau bahkan cemburu di antara keduanya. Penting bagi orang tua memahami dinamika emosional tersebut agar semua anak merasa diterima dan dicintai secara adil.

Rasa tersisih dapat dialami baik oleh anak kandung maupun anak angkat. Namun, secara umum, lebih sering dirasakan oleh anak angkat. Mereka merasa belum menjadi bagian dari keluarga jika tidak mendapat pengakuan emosional yang cukup. ’’Krisis identitas ini bisa muncul di usia remaja ketika anak mulai banyak bertanya tentang asal-usulnya,’’ ujar Vania Susanto SPsi MPsi Psikolog.

Sementara itu, anak kandung bisa merasa tersisih jika melihat orang tuanya lebih memprioritaskan atau melindungi anak angkat. ’’Mereka bisa merasa orang tua tidak adil dalam memberikan kasih sayang,’’ imbuh psikolog klinik Asa Nara @klinikasanara itu.

Tanda Ananda Merasa Diabaikan

Vania menyebut beberapa tanda ketika anak mulai merasa tersisih. Di antaranya, enggan berinteraksi, sering mengeluh tidak disayangi, mudah menangis, atau justru menjadi lebih pendiam.

’’Perubahan perilaku seperti ini bisa jadi sinyal bahwa anak sedang merasa tidak aman secara emosional,’’ lanjutnya.

Untuk mencegah hal itu, orang tua perlu menjaga keseimbangan kasih sayang dan perhatian. Vania menekankan pentingnya fokus pada kualitas waktu bersama, bukan hanya lamanya. ’’Sediakan waktu khusus bagi tiap anak dan ekspresikan kasih sayang lewat kata-kata maupun tindakan nyata,’’ ujarnya.

Dilarang Membandingkan dan Memihak

Hindari membandingkan anak satu sama lain. ’’Setiap anak punya keunikan. Orang tua perlu memberikan apresiasi sesuai karakter dan pencapaian masing-masing. Dengan begitu, anak tidak merasa harus bersaing untuk dicintai,’’ kata Vania.

Jika muncul konflik kecil, orang tua disarankan untuk tetap tenang dan tidak memihak. ’’Dengarkan keduanya dengan empati. Jelaskan bahwa kasih sayang orang tua tidak diukur dari siapa yang lebih dulu atau lebih banyak diperhatikan,’’ kata Vania. Dia juga menyarankan kegiatan bersama yang bisa mempererat hubungan antar anak.

Dalam hal menegur atau memberi hadiah pun, prinsip keadilan tetap harus dijaga. ’’Bersikaplah adil dan konsisten. Hindari memberi hadiah berlebihan hanya pada salah satu anak, atau menegur dengan keras tanpa penjelasan,’’ ujarnya. Pujian yang tulus dan relevan akan membuat anak merasa dihargai tanpa menimbulkan kesan pilih kasih.

Baca Juga

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan Tanggung Jawab sejak Dini

Jangan Tutupi Status Adopsi

Terkait status adopsi, Vania menyarankan agar orang tua bersikap terbuka sejak dini. Orang tua dapat menyampaikannya dengan bahasa positif. ’’Keterbukaan membantu membentuk kepercayaan dan mencegah kebingungan emosional,’’ tuturnya.

Proses saling menerima antara anak kandung dan anak angkat berlangsung berbeda pada setiap keluarga. Ada yang dalam waktu beberapa bulan. Ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun. ’’Yang penting adalah konsistensi dan perhatian hangat dari orang tua,’’ katanya.

Yang terpenting, lanjut Vania, anak harus tahu bahwa kasih sayang di keluarga itu menyeluruh dan tidak perlu diperebutkan. Ketika anak mereka merasa aman secara emosional, kedekatan antar saudara baik kandung maupun angkat akan tumbuh dengan sendirinya. (lai/ai)

Most Read

1

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan Tanggung Jawab sejak Dini

Parenting
2

Agar Tak Merasa Tersisih, Anak Kandung dan Anak Angkat Harus Diperlakukan Adil

Parenting

Berita Terbaru

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan  Tanggung Jawab sejak Dini

Memelihara Hewan, Anak Belajar Empati dan Tanggung Jawab sejak Dini

Parenting•10 November 2025
Jelang TKA, Orang Tua Ciptakan Ketenangan, Bukan Ketegangan

Jelang TKA, Orang Tua Ciptakan Ketenangan, Bukan Ketegangan

Parenting•1 November 2025

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001