MENGASUH anak kandung dan anak angkat dalam satu keluarga bukan perkara mudah. Tak jarang, muncul perasaan berbeda, tersisih, atau bahkan cemburu di antara keduanya. Penting bagi orang tua memahami dinamika emosional tersebut agar semua anak merasa diterima dan dicintai secara adil.
Rasa tersisih dapat dialami baik oleh anak kandung maupun anak angkat. Namun, secara umum, lebih sering dirasakan oleh anak angkat. Mereka merasa belum menjadi bagian dari keluarga jika tidak mendapat pengakuan emosional yang cukup. ’’Krisis identitas ini bisa muncul di usia remaja ketika anak mulai banyak bertanya tentang asal-usulnya,’’ ujar Vania Susanto SPsi MPsi Psikolog.
Sementara itu, anak kandung bisa merasa tersisih jika melihat orang tuanya lebih memprioritaskan atau melindungi anak angkat. ’’Mereka bisa merasa orang tua tidak adil dalam memberikan kasih sayang,’’ imbuh psikolog klinik Asa Nara @klinikasanara itu.
Tanda Ananda Merasa Diabaikan
Vania menyebut beberapa tanda ketika anak mulai merasa tersisih. Di antaranya, enggan berinteraksi, sering mengeluh tidak disayangi, mudah menangis, atau justru menjadi lebih pendiam.
’’Perubahan perilaku seperti ini bisa jadi sinyal bahwa anak sedang merasa tidak aman secara emosional,’’ lanjutnya.
Untuk mencegah hal itu, orang tua perlu menjaga keseimbangan kasih sayang dan perhatian. Vania menekankan pentingnya fokus pada kualitas waktu bersama, bukan hanya lamanya. ’’Sediakan waktu khusus bagi tiap anak dan ekspresikan kasih sayang lewat kata-kata maupun tindakan nyata,’’ ujarnya.
Dilarang Membandingkan dan Memihak
Hindari membandingkan anak satu sama lain. ’’Setiap anak punya keunikan. Orang tua perlu memberikan apresiasi sesuai karakter dan pencapaian masing-masing. Dengan begitu, anak tidak merasa harus bersaing untuk dicintai,’’ kata Vania.
Jika muncul konflik kecil, orang tua disarankan untuk tetap tenang dan tidak memihak. ’’Dengarkan keduanya dengan empati. Jelaskan bahwa kasih sayang orang tua tidak diukur dari siapa yang lebih dulu atau lebih banyak diperhatikan,’’ kata Vania. Dia juga menyarankan kegiatan bersama yang bisa mempererat hubungan antar anak.
Dalam hal menegur atau memberi hadiah pun, prinsip keadilan tetap harus dijaga. ’’Bersikaplah adil dan konsisten. Hindari memberi hadiah berlebihan hanya pada salah satu anak, atau menegur dengan keras tanpa penjelasan,’’ ujarnya. Pujian yang tulus dan relevan akan membuat anak merasa dihargai tanpa menimbulkan kesan pilih kasih.
Jangan Tutupi Status Adopsi
Terkait status adopsi, Vania menyarankan agar orang tua bersikap terbuka sejak dini. Orang tua dapat menyampaikannya dengan bahasa positif. ’’Keterbukaan membantu membentuk kepercayaan dan mencegah kebingungan emosional,’’ tuturnya.
Proses saling menerima antara anak kandung dan anak angkat berlangsung berbeda pada setiap keluarga. Ada yang dalam waktu beberapa bulan. Ada pula yang butuh waktu bertahun-tahun. ’’Yang penting adalah konsistensi dan perhatian hangat dari orang tua,’’ katanya.
Yang terpenting, lanjut Vania, anak harus tahu bahwa kasih sayang di keluarga itu menyeluruh dan tidak perlu diperebutkan. Ketika anak mereka merasa aman secara emosional, kedekatan antar saudara baik kandung maupun angkat akan tumbuh dengan sendirinya. (lai/ai)



