Loading...
Selasa Wage, 18 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Health
Home
›Health

Siklus Haid Kacau hingga Mood Swing Tanda Masuk Fase Perimenopause

Editor-Health
18 November 2025
FIT:   Zurich Wulan Mayasari dibantu pelatih Naung Pudi Mei Rivo diilustrasikan sedang berolahraga. Latihan beban bisa mengurangi keluhan yang muncul pada fase perimenopause.
Klik untuk perbesar
Riana Setiawan/Jawa Pos

FIT: Zurich Wulan Mayasari dibantu pelatih Naung Pudi Mei Rivo diilustrasikan sedang berolahraga. Latihan beban bisa mengurangi keluhan yang muncul pada fase perimenopause.

MEMASUKI usia kepala empat, perempuan mengalami perubahan tubuh yang terasa halus tapi nyata. Siklus menstruasi mulai tak teratur, tidur terganggu, hingga muncul sensasi panas mendadak yang membuat tubuh gerah. Semua itu bisa menjadi tanda dimulainya fase perimenopause.

Ini adalah masa peralihan sebelum seseorang perempuan mengalami menopause. Periode ini mulai terjadi sekitar usia 40 tahun dan umumnya terjadi 2-8 tahun sebelum menopause.

’’Di masa perimenopause mulai terjadi perubahan hormonal yang diakibatkan menurunnya hormon estrogen yang diproduksi ovarium. Hal ini mengacaukan keseimbangan hormon estrogen-progesteron sehingga terjadi fluktuasi hormonal,’’ terang dr Atika Ayuningtyas SpOG MKed Klin.

Alami Libido Turun dan Insomnia

Akibatnya, siklus menstruasi tidak teratur, mood swing, hot flashes (sensasi panas pada tubuh), berkeringat saat malam, vagina terasa kering, libido menurun, insomnia, hingga depresi. Gejala yang timbul bisa berbeda-beda tiap perempuan. ’’Pada wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, muncul keluhan vagina kering sehingga mengakibatkan nyeri atau perdarahan pada saat berhubungan intim,’’ sambung dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Soerya Sepanjang dan RS Randegansari Husada Gresik itu.

Lantas, apakah perimenopause memengaruhi kesuburan wanita? Menurut Atika, kesuburan mungkin menurun, tapi potensi hamil tetap ada. ’’Karena itu, tetap gunakan kontrasepsi hingga benar-benar memasuki menopause,’’ lanjutnya.

Gejala Mengganggu, Segera ke Dokter

Umumnya, gejala perimenopause bersifat ringan hingga tidak bergejala. Namun, segera periksa ke dokter apabila gejala dirasa mengganggu seperti menstruasi berlebihan, perdarahan setelah berhubungan badan, depresi. ’’Perimenopause adalah kondisi alami yang bisa dilewati dengan perubahan gaya hidup tanpa pengobatan. Terapi hormon hanya diberikan pada kasus tertentu dan harus atas pertimbangan dokter,’’ tegas dokter yang juga praktik pribadi di Gayung Kebonsari Timur Surabaya itu. Terapi hormon memang bisa membantu mengurangi gejala, tapi juga punya efek samping. Karena itu, dokter akan menilai risiko dan manfaat bagi tiap individu sebelum merekomendasikannya.

Pola Hidup Sehat agar Tubuh Bugar

Fase perimenopause bukanlah akhir dari produktivitas. Banyak perempuan usia 40-an masih aktif bekerja, berolahraga, hingga mengurus keluarga. Menurut Atika, justru di masa ini penting menjaga pola hidup sehat agar tubuh tetap bugar. ’’Wanita di masa perimenopause lebih berisiko terkena osteoporosis serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Karena itu, disarankan menambah asupan kalsium dan vitamin D, serta rutin olahraga, terutama latihan beban,’’ ujarnya.

Baca Juga

Kerupuk dan Keripik Ancaman bagi Diabetisi

Latihan beban, lanjut Atika, tak hanya menjaga kepadatan tulang, tapi juga memperbaiki mood dan kualitas tidur. Selain itu, kebiasaan seperti merokok sebaiknya mulai dikurangi. ’’Merokok dapat mempercepat terjadinya menopause dan menurunkan kepadatan tulang. Jadi kalau bisa, berhenti sedini mungkin,’’ sarannya.

Sebagai langkah praktis, Atika menyarankan beberapa cara agar fase ini berjalan lebih nyaman. ’’Perbanyak konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, protein, dan lemak baik. Kurangi gula serta lemak jahat,’’ katanya. Penting menjaga kualitas tidur dengan menghindari penggunaan ponsel sebelum tidur dan menciptakan suasana kamar yang tenang. ’’Relaksasi, meditasi, dan manajemen stres sangat membantu,’’ tambahnya. (lai/ai)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Sulit Tidur dan Overthinking Bisa Picu Stroke

Health
2

Prodia Hadirkan Next Generation Laboratory Lewat Prodia Clinical Multiomics Centre

Health
3

Siklus Haid Kacau hingga Mood Swing Tanda Masuk Fase Perimenopause

Health

Berita Terbaru

Prodia Hadirkan Next Generation Laboratory Lewat Prodia Clinical Multiomics Centre

Prodia Hadirkan Next Generation Laboratory Lewat Prodia Clinical Multiomics Centre

Health•1 hari yang lalu
Sulit Tidur dan Overthinking Bisa Picu Stroke

Sulit Tidur dan Overthinking Bisa Picu Stroke

Health•10 November 2025
Home
›Health
›Siklus Haid Kacau hingga Mood Swing Tanda Masuk Fase Perimenopause
FIT:   Zurich Wulan Mayasari dibantu pelatih Naung Pudi Mei Rivo diilustrasikan sedang berolahraga. Latihan beban bisa mengurangi keluhan yang muncul pada fase perimenopause.
Health

Siklus Haid Kacau hingga Mood Swing Tanda Masuk Fase Perimenopause

Editor-18 November 2025
Klik untuk perbesar

FIT: Zurich Wulan Mayasari dibantu pelatih Naung Pudi Mei Rivo diilustrasikan sedang berolahraga. Latihan beban bisa mengurangi keluhan yang muncul pada fase perimenopause.

Riana Setiawan/Jawa Pos

Bagikan artikel ini

MEMASUKI usia kepala empat, perempuan mengalami perubahan tubuh yang terasa halus tapi nyata. Siklus menstruasi mulai tak teratur, tidur terganggu, hingga muncul sensasi panas mendadak yang membuat tubuh gerah. Semua itu bisa menjadi tanda dimulainya fase perimenopause.

Ini adalah masa peralihan sebelum seseorang perempuan mengalami menopause. Periode ini mulai terjadi sekitar usia 40 tahun dan umumnya terjadi 2-8 tahun sebelum menopause.

’’Di masa perimenopause mulai terjadi perubahan hormonal yang diakibatkan menurunnya hormon estrogen yang diproduksi ovarium. Hal ini mengacaukan keseimbangan hormon estrogen-progesteron sehingga terjadi fluktuasi hormonal,’’ terang dr Atika Ayuningtyas SpOG MKed Klin.

Alami Libido Turun dan Insomnia

Akibatnya, siklus menstruasi tidak teratur, mood swing, hot flashes (sensasi panas pada tubuh), berkeringat saat malam, vagina terasa kering, libido menurun, insomnia, hingga depresi. Gejala yang timbul bisa berbeda-beda tiap perempuan. ’’Pada wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, muncul keluhan vagina kering sehingga mengakibatkan nyeri atau perdarahan pada saat berhubungan intim,’’ sambung dokter spesialis obstetri dan ginekologi RSIA Soerya Sepanjang dan RS Randegansari Husada Gresik itu.

Lantas, apakah perimenopause memengaruhi kesuburan wanita? Menurut Atika, kesuburan mungkin menurun, tapi potensi hamil tetap ada. ’’Karena itu, tetap gunakan kontrasepsi hingga benar-benar memasuki menopause,’’ lanjutnya.

Gejala Mengganggu, Segera ke Dokter

Umumnya, gejala perimenopause bersifat ringan hingga tidak bergejala. Namun, segera periksa ke dokter apabila gejala dirasa mengganggu seperti menstruasi berlebihan, perdarahan setelah berhubungan badan, depresi. ’’Perimenopause adalah kondisi alami yang bisa dilewati dengan perubahan gaya hidup tanpa pengobatan. Terapi hormon hanya diberikan pada kasus tertentu dan harus atas pertimbangan dokter,’’ tegas dokter yang juga praktik pribadi di Gayung Kebonsari Timur Surabaya itu. Terapi hormon memang bisa membantu mengurangi gejala, tapi juga punya efek samping. Karena itu, dokter akan menilai risiko dan manfaat bagi tiap individu sebelum merekomendasikannya.

Pola Hidup Sehat agar Tubuh Bugar

Fase perimenopause bukanlah akhir dari produktivitas. Banyak perempuan usia 40-an masih aktif bekerja, berolahraga, hingga mengurus keluarga. Menurut Atika, justru di masa ini penting menjaga pola hidup sehat agar tubuh tetap bugar. ’’Wanita di masa perimenopause lebih berisiko terkena osteoporosis serta penyakit jantung dan pembuluh darah. Karena itu, disarankan menambah asupan kalsium dan vitamin D, serta rutin olahraga, terutama latihan beban,’’ ujarnya.

Baca Juga

Kerupuk dan Keripik Ancaman bagi Diabetisi

Latihan beban, lanjut Atika, tak hanya menjaga kepadatan tulang, tapi juga memperbaiki mood dan kualitas tidur. Selain itu, kebiasaan seperti merokok sebaiknya mulai dikurangi. ’’Merokok dapat mempercepat terjadinya menopause dan menurunkan kepadatan tulang. Jadi kalau bisa, berhenti sedini mungkin,’’ sarannya.

Sebagai langkah praktis, Atika menyarankan beberapa cara agar fase ini berjalan lebih nyaman. ’’Perbanyak konsumsi buah, sayur, kacang-kacangan, protein, dan lemak baik. Kurangi gula serta lemak jahat,’’ katanya. Penting menjaga kualitas tidur dengan menghindari penggunaan ponsel sebelum tidur dan menciptakan suasana kamar yang tenang. ’’Relaksasi, meditasi, dan manajemen stres sangat membantu,’’ tambahnya. (lai/ai)

Most Read

1

Sulit Tidur dan Overthinking Bisa Picu Stroke

Health
2

Prodia Hadirkan Next Generation Laboratory Lewat Prodia Clinical Multiomics Centre

Health
3

Siklus Haid Kacau hingga Mood Swing Tanda Masuk Fase Perimenopause

Health

Berita Terbaru

Prodia Hadirkan Next Generation Laboratory Lewat Prodia Clinical Multiomics Centre

Prodia Hadirkan Next Generation Laboratory Lewat Prodia Clinical Multiomics Centre

Health•1 hari yang lalu
Sulit Tidur dan Overthinking Bisa Picu Stroke

Sulit Tidur dan Overthinking Bisa Picu Stroke

Health•10 November 2025

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001