SURABAYA–Cuaca ekstrem tak hanya rawan melanda wilayah daratan. Gelombang tinggi, hujan lebat, hingga angin kencang kini juga berpotensi melanda kawasan perairan di wilayah Jawa Timur.
Berdasarkan perkiraan BMKG Maritim Tanjung Perak, potensi tersebut bisa terjadi di seluruh wilayah perairan. Mulai pantai utara (pantura), pantai selatan, hingga wilayah kepulauan.
”Ketinggian gelombang diperkirakan antara satu hingga 2,5 meter,” kata Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Ady Hermanto.
Pihaknya mengimbau masyarakat serta seluruh pihak yang beraktivitas di wilayah pesisir dan laut agar waspada terhadap potensi tersebut.
Di sisi lain, ancaman cuaca ekstrem juga membuat operator pelayaran siaga. Sejumlah perusahaan pengelola kapal di wilayah perairan Jatim mulai melakukan langkah antisipatif.
Salah satunya PT Dharma Lautan Utama (DLU). Perusahaan itu mulai melakukan perbaikan kapal, pelatihan evakuasi, pembatasan volume penumpang, hingga pemasangan alat deteksi.
”Kami juga bekerja sama dengan BMKG memasang alat deteksi gelombang pada 15 kapal. Sehingga, jika ada tanda-tanda kenaikan gelombang, bisa segera diketahui,” kata Direktur Operasi dan Usaha PT DLU Rahmatika Ardianto.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, peningkatan gelombang biasanya terjadi pada pertengahan Desember hingga Januari. (ian/ris)



