Loading...
Sabtu Legi, 15 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Jawa Timur
Home
›Jawa Timur

5,2 Juta Bidang Tanah di Jatim Rawan Sengketa

Editor-Jawa Timur
11 November 2025
PERCEPATAN: Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Jatim Asep Heri bersama Wabup Gresik Asluchul Alif (dua dari kiri) serta jajarannya dalam launching Gemapatas 2025 di Kantor Desa Mojotengah, Menganti, Gresik, kemarin (10/11).
Klik untuk perbesar
NARENDRA/JAWA POS

PERCEPATAN: Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Jatim Asep Heri bersama Wabup Gresik Asluchul Alif (dua dari kiri) serta jajarannya dalam launching Gemapatas 2025 di Kantor Desa Mojotengah, Menganti, Gresik, kemarin (10/11).

Karena Belum Dipatok, BPN Gulirkan Gemapatas

GRESIK– Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) meluncurkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) 2025 secara serentak di seluruh Jawa Timur kemarin (10/11).

Peluncuran Gemapatas dipusatkan di Kantor Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti, Gresik, dan diikuti oleh seluruh pimpinan instansi terkait di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Melalui Gemapatas, warga diajak memasang batas bidang tanah agar terhindar dari potensi konflik lahan. Pasalnya, masih banyak bidang tanah yang belum memiliki patok batas yang jelas, termasuk di Jatim.

Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Jatim Asep Heri menyebut, masih ada 5,2 juta bidang tanah di seluruh Jawa Timur yang rawan bermasalah. ”Karena belum memiliki patok batas serta peta bidang yang jelas,” katanya.

Jumlah itu menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan kasus tanah rawan sengketa terbanyak kesembilan secara nasional.

Karena itu, BPN Jatim mempercepat pelaksanaan Gemapatas agar persoalan tersebut segera teratasi. Targetnya, 513.900 bidang tanah sudah terpasang tanda batas hingga Juni 2026. ”Harapannya, Juni tahun 2026 target tersebut sudah tercapai,” ujarnya.

Selanjutnya, mulai Juli 2026, BPN Jatim menargetkan 500 ribu bidang tanah tambahan bisa terpasang tanda batas. ”Sehingga, sepanjang tahun 2026 akan ada sejuta bidang tanah yang telah memiliki patok. Masyarakat harus punya sertifikat dan jaminan hukum," tegas Asep.

Teknis Program

Dalam program Gemapatas, masyarakat diajak memasang patok tanahnya sendiri dengan pendampingan petugas BPN. Program ini juga menjadi bagian dari transformasi menuju digitalisasi pertanahan nasional melalui penerapan sertifikat tanah elektronik (SHM elektronik).

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jatim, Mamiek Jatmiko, menegaskan bahwa jajarannya siap berperan aktif dalam program Gemapatas 2025. ”Program ini sangat positif karena untuk kebaikan seluruh masyarakat,” katanya.

(ren/ris)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Gubernur Khofifah Targetkan Sertifikasi Sekolah-Rumah Ibadah di Jawa Timur Dipercepat

Jawa Timur
2

Gubernur Khofifah Pastikan Pelaksanaan TKA di Jatim Berjalan Lancar

Jawa Timur
3

Tarif Penerbangan Kediri–Jakarta Maksimal Dipatok Rp 800 Ribu

Jawa Timur
4

Kakek Pemberi Mahar Nikah Berupa Cek Rp 3 Miliar Diperiksa Polres Pacitan

Jawa Timur
5

5,2 Juta Bidang Tanah di Jatim Rawan Sengketa

Jawa Timur

Berita Terbaru

Presdir Freeport Tony Wenas Beri Kuliah Umum Pertambangan kepada Mahasiswa ITS

Presdir Freeport Tony Wenas Beri Kuliah Umum Pertambangan kepada Mahasiswa ITS

Jawa Timur•12 jam yang lalu
Minibus Pariwisata Terperosok,   Lima Warga Tiongkok Meninggal

Minibus Pariwisata Terperosok, Lima Warga Tiongkok Meninggal

Jawa Timur•13 jam yang lalu
Home
›Jawa Timur
›5,2 Juta Bidang Tanah di Jatim Rawan Sengketa
PERCEPATAN: Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Jatim Asep Heri bersama Wabup Gresik Asluchul Alif (dua dari kiri) serta jajarannya dalam launching Gemapatas 2025 di Kantor Desa Mojotengah, Menganti, Gresik, kemarin (10/11).
Jawa Timur

5,2 Juta Bidang Tanah di Jatim Rawan Sengketa

Editor-11 November 2025
Klik untuk perbesar

PERCEPATAN: Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Jatim Asep Heri bersama Wabup Gresik Asluchul Alif (dua dari kiri) serta jajarannya dalam launching Gemapatas 2025 di Kantor Desa Mojotengah, Menganti, Gresik, kemarin (10/11).

NARENDRA/JAWA POS

Bagikan artikel ini

Karena Belum Dipatok, BPN Gulirkan Gemapatas

GRESIK– Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Negara (ATR/BPN) meluncurkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) 2025 secara serentak di seluruh Jawa Timur kemarin (10/11).

Peluncuran Gemapatas dipusatkan di Kantor Desa Mojotengah, Kecamatan Menganti, Gresik, dan diikuti oleh seluruh pimpinan instansi terkait di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Melalui Gemapatas, warga diajak memasang batas bidang tanah agar terhindar dari potensi konflik lahan. Pasalnya, masih banyak bidang tanah yang belum memiliki patok batas yang jelas, termasuk di Jatim.

Kepala Kantor Wilayah ATR/BPN Jatim Asep Heri menyebut, masih ada 5,2 juta bidang tanah di seluruh Jawa Timur yang rawan bermasalah. ”Karena belum memiliki patok batas serta peta bidang yang jelas,” katanya.

Jumlah itu menjadikan Jatim sebagai provinsi dengan kasus tanah rawan sengketa terbanyak kesembilan secara nasional.

Karena itu, BPN Jatim mempercepat pelaksanaan Gemapatas agar persoalan tersebut segera teratasi. Targetnya, 513.900 bidang tanah sudah terpasang tanda batas hingga Juni 2026. ”Harapannya, Juni tahun 2026 target tersebut sudah tercapai,” ujarnya.

Selanjutnya, mulai Juli 2026, BPN Jatim menargetkan 500 ribu bidang tanah tambahan bisa terpasang tanda batas. ”Sehingga, sepanjang tahun 2026 akan ada sejuta bidang tanah yang telah memiliki patok. Masyarakat harus punya sertifikat dan jaminan hukum," tegas Asep.

Teknis Program

Dalam program Gemapatas, masyarakat diajak memasang patok tanahnya sendiri dengan pendampingan petugas BPN. Program ini juga menjadi bagian dari transformasi menuju digitalisasi pertanahan nasional melalui penerapan sertifikat tanah elektronik (SHM elektronik).

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Jatim, Mamiek Jatmiko, menegaskan bahwa jajarannya siap berperan aktif dalam program Gemapatas 2025. ”Program ini sangat positif karena untuk kebaikan seluruh masyarakat,” katanya.

(ren/ris)

Most Read

1

Gubernur Khofifah Targetkan Sertifikasi Sekolah-Rumah Ibadah di Jawa Timur Dipercepat

Jawa Timur
2

Gubernur Khofifah Pastikan Pelaksanaan TKA di Jatim Berjalan Lancar

Jawa Timur
3

Tarif Penerbangan Kediri–Jakarta Maksimal Dipatok Rp 800 Ribu

Jawa Timur
4

Kakek Pemberi Mahar Nikah Berupa Cek Rp 3 Miliar Diperiksa Polres Pacitan

Jawa Timur
5

5,2 Juta Bidang Tanah di Jatim Rawan Sengketa

Jawa Timur

Berita Terbaru

Presdir Freeport Tony Wenas Beri Kuliah Umum Pertambangan kepada Mahasiswa ITS

Presdir Freeport Tony Wenas Beri Kuliah Umum Pertambangan kepada Mahasiswa ITS

Jawa Timur•12 jam yang lalu
Minibus Pariwisata Terperosok,   Lima Warga Tiongkok Meninggal

Minibus Pariwisata Terperosok, Lima Warga Tiongkok Meninggal

Jawa Timur•13 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001