JAKARTA - Minat investor terhadap rumput laut menjadi sorotan utama dalam kegiatan Investment and Business Matching. Forum ini igelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertepatan dengan peringatan Hari Ikan Nasional 2025. Kegiatan itu mempertemukan ratusan calon investor dengan pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Machmud, mengatakan rumput laut atau seaweed menjadi komoditas yang paling banyak diminati investor.
‘’Itu yang paling banyak. Kita memang negara terbesar untuk itu ya dan itu bisa digunakan sebagai contoh,’’ kata Machmud. ‘’Untuk buat sedotan saja mereka akan investasi di sini. Karena posisinya sedotan sudah mulai tidak menggunakan plastik. Tetapi menggunakan seaweed dan itu mereka rencana akan investasi,” ujarnya.
Menurut dia, posisi Indonesia sebagai produsen utama rumput laut dunia menjadi daya tarik besar, terutama bagi industri yang membutuhkan bahan ramah lingkungan. Machmud optimistis investasi baru di sektor kelautan-perikanan, terutama rumput laut, dapat membantu mencapai target investasi KKP sebesar Rpb 13,11 triliun pada tahun ini. “Saat ini masih di angka Rp 7,45 triliun target indikator kinerja utamanya,” katanya
Selain rumput laut, Machmud mengatakan minat investasi turut mengarah ke garam, tilapia, dan sektor pengolahan. Namun rumput laut tetap menjadi komoditas yang paling dominan diminati. (bry/bas)



