Loading...
Minggu Wage, 23 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
Kementerian
Home
›Kementerian

Menteri PU Tuntaskan 16 KM Tanggul Tersisa di Sungai Ciliwung

Editor-Kementerian
21 November 2025
LESTARI: Sejumlah pejabat Kementerian PU melakukan susur kali Ciliwung untuk mendeteksi dini bencana (21/11).
Klik untuk perbesar
Ilham dwi wancoko

LESTARI: Sejumlah pejabat Kementerian PU melakukan susur kali Ciliwung untuk mendeteksi dini bencana (21/11).

Ingatkan Bahwa Sungai Juga Bisa ''Marah'' jika Tidak Dijaga

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo secara tegas menyoroti kondisi kritis sungai-sungai di Indonesia, khususnya Sungai Ciliwung. Hal itu dia sampaikan saat membuka rangkaian Hari Bakti PU ke-80 tahun 2025.

Dalam acara yang mengangkat tema sungai tersebut, Menteri Dody menyerukan kepedulian rasional dari semua pihak untuk mencegah bencana hidrologi yang semakin mengancam.

Dia menyampaikan, upaya mitigasi banjir di Ibu Kota terus berjalan. Dari total 33 kilometer kebutuhan tanggul di sepanjang Sungai Ciliwung, sepanjang 17 kilometer sudah berhasil dibangun.

"Saat ini untuk di Sungai Ciliwung, dari 33 km tanggul sudah terbangun 17 km. Ke depan sisanya 16 km akan dibangun," ujarnya.

Dia menjelaskan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama dalam penyelesaian proyek ini. "Pembebasan lahan di Pemprov, KemenPU bangun tanggulnya," tegasnya.

Dia mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang memiliki kepedulian tinggi pada kondisi sungai.

Menteri PU mengingatkan bahwa kurangnya perhatian terhadap sungai dapat berakibat fatal. Dia menunjuk pada fenomena banjir yang terjadi setiap musim hujan, khususnya pada November dan Desember.

"Ini rekan-rekan media sudah lihat, tampak dari sungai, jika sungainya marah kalau kita tidak perhatikan, bila kita biarkan, bisa hancur. Yang terjadi adalah sedimen lumpur sungai menumpuk. Sungai yang marah-marah akan mengakibatkan banjir di mana-mana saat hujan deras," paparnya.

Menteri Dody menambahkan, hampir di semua sungai yang dia datangi, airnya berwarna cokelat pekat. Hal itu merupakan indikasi sedimentasi yang luar biasa. "Kerusakan sungai ini berakar dari hulu yang rusak. Wajib kita jaga besar-besaran," kata Dody. Dia juga menekankan perlunya kolaborasi semua stakeholder untuk menjaga ekosistem hulu sungai.

Lebih lanjut, Menteri Dody menegaskan, proyek normalisasi dan rehabilitasi fisik yang dikerjakan pemerintah tidak akan maksimal tanpa dukungan pemerintah daerah dan terutama masyarakat setempat.

"Apapun yang kita kerjakan, normalisasi, rehabilitasi, hasilnya tidak akan maksimal tanpa di-support oleh pemerintah daerah, terutama di-support oleh masyarakat setempat untuk ikut menjaga sungai dan tidak membuang sampah sembarangan," jelasnya. (idr/oni)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Dukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Kementerian PU Tuntaskan Penataan Kawasan Belawan Tahap II

Kementerian
2

Kementerian Ekraf Dukung Penguatan Radio Agar Tetap Berdaya Saing

Kementerian
3

Pengurus Rohis Bisa Diterima Masuk Kampus UIN Tanpa Tes

Kementerian
4

Menteri Ketenagakerjaan Mengingatkan, Jika Potong Gaji Anak Magang, Perusahaan Magang Nasional Bisa Diblacklist

Kementerian
5

Festival Toleransi dan Budaya Kembali Digelar untuk Perkuat Keharmonisan Bangsa

Kementerian

Berita Terbaru

Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian•17 jam yang lalu
Wamenbud Giring Ajak Pemuda Adat Jaga Ekosistem Pemajuan Kebudayaan

Wamenbud Giring Ajak Pemuda Adat Jaga Ekosistem Pemajuan Kebudayaan

Kementerian•1 hari yang lalu
Home
›Kementerian
›Menteri PU Tuntaskan 16 KM Tanggul Tersisa di Sungai Ciliwung
LESTARI: Sejumlah pejabat Kementerian PU melakukan susur kali Ciliwung untuk mendeteksi dini bencana (21/11).
Kementerian

Menteri PU Tuntaskan 16 KM Tanggul Tersisa di Sungai Ciliwung

Editor-21 November 2025
Klik untuk perbesar

LESTARI: Sejumlah pejabat Kementerian PU melakukan susur kali Ciliwung untuk mendeteksi dini bencana (21/11).

Ilham dwi wancoko

Bagikan artikel ini

Ingatkan Bahwa Sungai Juga Bisa ''Marah'' jika Tidak Dijaga

JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo secara tegas menyoroti kondisi kritis sungai-sungai di Indonesia, khususnya Sungai Ciliwung. Hal itu dia sampaikan saat membuka rangkaian Hari Bakti PU ke-80 tahun 2025.

Dalam acara yang mengangkat tema sungai tersebut, Menteri Dody menyerukan kepedulian rasional dari semua pihak untuk mencegah bencana hidrologi yang semakin mengancam.

Dia menyampaikan, upaya mitigasi banjir di Ibu Kota terus berjalan. Dari total 33 kilometer kebutuhan tanggul di sepanjang Sungai Ciliwung, sepanjang 17 kilometer sudah berhasil dibangun.

"Saat ini untuk di Sungai Ciliwung, dari 33 km tanggul sudah terbangun 17 km. Ke depan sisanya 16 km akan dibangun," ujarnya.

Dia menjelaskan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama dalam penyelesaian proyek ini. "Pembebasan lahan di Pemprov, KemenPU bangun tanggulnya," tegasnya.

Dia mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang memiliki kepedulian tinggi pada kondisi sungai.

Menteri PU mengingatkan bahwa kurangnya perhatian terhadap sungai dapat berakibat fatal. Dia menunjuk pada fenomena banjir yang terjadi setiap musim hujan, khususnya pada November dan Desember.

"Ini rekan-rekan media sudah lihat, tampak dari sungai, jika sungainya marah kalau kita tidak perhatikan, bila kita biarkan, bisa hancur. Yang terjadi adalah sedimen lumpur sungai menumpuk. Sungai yang marah-marah akan mengakibatkan banjir di mana-mana saat hujan deras," paparnya.

Menteri Dody menambahkan, hampir di semua sungai yang dia datangi, airnya berwarna cokelat pekat. Hal itu merupakan indikasi sedimentasi yang luar biasa. "Kerusakan sungai ini berakar dari hulu yang rusak. Wajib kita jaga besar-besaran," kata Dody. Dia juga menekankan perlunya kolaborasi semua stakeholder untuk menjaga ekosistem hulu sungai.

Lebih lanjut, Menteri Dody menegaskan, proyek normalisasi dan rehabilitasi fisik yang dikerjakan pemerintah tidak akan maksimal tanpa dukungan pemerintah daerah dan terutama masyarakat setempat.

"Apapun yang kita kerjakan, normalisasi, rehabilitasi, hasilnya tidak akan maksimal tanpa di-support oleh pemerintah daerah, terutama di-support oleh masyarakat setempat untuk ikut menjaga sungai dan tidak membuang sampah sembarangan," jelasnya. (idr/oni)

Most Read

1

Dukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Kementerian PU Tuntaskan Penataan Kawasan Belawan Tahap II

Kementerian
2

Kementerian Ekraf Dukung Penguatan Radio Agar Tetap Berdaya Saing

Kementerian
3

Pengurus Rohis Bisa Diterima Masuk Kampus UIN Tanpa Tes

Kementerian
4

Menteri Ketenagakerjaan Mengingatkan, Jika Potong Gaji Anak Magang, Perusahaan Magang Nasional Bisa Diblacklist

Kementerian
5

Festival Toleransi dan Budaya Kembali Digelar untuk Perkuat Keharmonisan Bangsa

Kementerian

Berita Terbaru

Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian•17 jam yang lalu
Wamenbud Giring Ajak Pemuda Adat Jaga Ekosistem Pemajuan Kebudayaan

Wamenbud Giring Ajak Pemuda Adat Jaga Ekosistem Pemajuan Kebudayaan

Kementerian•1 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001