JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo secara tegas menyoroti kondisi kritis sungai-sungai di Indonesia, khususnya Sungai Ciliwung. Hal itu dia sampaikan saat membuka rangkaian Hari Bakti PU ke-80 tahun 2025.
Dalam acara yang mengangkat tema sungai tersebut, Menteri Dody menyerukan kepedulian rasional dari semua pihak untuk mencegah bencana hidrologi yang semakin mengancam.
Dia menyampaikan, upaya mitigasi banjir di Ibu Kota terus berjalan. Dari total 33 kilometer kebutuhan tanggul di sepanjang Sungai Ciliwung, sepanjang 17 kilometer sudah berhasil dibangun.
"Saat ini untuk di Sungai Ciliwung, dari 33 km tanggul sudah terbangun 17 km. Ke depan sisanya 16 km akan dibangun," ujarnya.
Dia menjelaskan, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci utama dalam penyelesaian proyek ini. "Pembebasan lahan di Pemprov, KemenPU bangun tanggulnya," tegasnya.
Dia mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung yang memiliki kepedulian tinggi pada kondisi sungai.
Menteri PU mengingatkan bahwa kurangnya perhatian terhadap sungai dapat berakibat fatal. Dia menunjuk pada fenomena banjir yang terjadi setiap musim hujan, khususnya pada November dan Desember.
"Ini rekan-rekan media sudah lihat, tampak dari sungai, jika sungainya marah kalau kita tidak perhatikan, bila kita biarkan, bisa hancur. Yang terjadi adalah sedimen lumpur sungai menumpuk. Sungai yang marah-marah akan mengakibatkan banjir di mana-mana saat hujan deras," paparnya.
Menteri Dody menambahkan, hampir di semua sungai yang dia datangi, airnya berwarna cokelat pekat. Hal itu merupakan indikasi sedimentasi yang luar biasa. "Kerusakan sungai ini berakar dari hulu yang rusak. Wajib kita jaga besar-besaran," kata Dody. Dia juga menekankan perlunya kolaborasi semua stakeholder untuk menjaga ekosistem hulu sungai.
Lebih lanjut, Menteri Dody menegaskan, proyek normalisasi dan rehabilitasi fisik yang dikerjakan pemerintah tidak akan maksimal tanpa dukungan pemerintah daerah dan terutama masyarakat setempat.
"Apapun yang kita kerjakan, normalisasi, rehabilitasi, hasilnya tidak akan maksimal tanpa di-support oleh pemerintah daerah, terutama di-support oleh masyarakat setempat untuk ikut menjaga sungai dan tidak membuang sampah sembarangan," jelasnya. (idr/oni)



