Dua tahun ini Rinto Ari Rakhmanto dipercaya menjadi ketua IMI Surabaya. Dia pun punya mimpi besar untuk melahirkan sebanyak mungkin atlet muda balap mobil dan motor. Dalam setahun, dia sampai membuat empat event slalom. Juga memaksimalkan sirkuit GBT untuk menggelar berbagai kejuaraan.

Dian Wahyu Pratama, Surabaya

Sejak SMA, Rinto Ari Rakhmanto sudah akrab dengan dunia otomotif. Pria asal Jogjakarta itu mengawalinya dengan road race. Setelah pindah ke Surabaya pada 2000-an dia merambah dunia modifikasi ringan serta ikut komunitas. Setelah melewati perjalanan panjang, Rinto akhirnya menjadi pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Timur pada 2011.

”Berselang sepuluh tahun menjadi pengurus pusat IMI,” papar Rinto yang pernah menjadi Direktur Digital Motor Sport Simulator IMI pusat.

Dua tahun lalu, pengurus IMI Surabaya terbentuk dan Rinto dipercaya menjadi ketua. Itu adalah pengurus IMI kota Surabaya pertama. ”Karena di Jawa Timur khususnya Surabaya sudah banyak event balap roda dua, kami mencoba memfasilitasi temen-temen roda empat salah satunya slalom,” jelasnya.

Rinto mengatakan di dunia balap roda empat, slalom menjadi basic olahraga mobil selanjutnya. Karena itu, IMI Surabaya pun menggelar hingga empat kali event slalom dalam setahun. Tiga kali kejurprov dan satu kali piala wali kota. Atlet-atlet muda berbakat dari Surabaya bermunculan dari event slalom itu. Khususnya kategori U 23 yang akan mengikuti kejuaraan nasional. ”Pembalap kami yang lagi duduk SMA kelas 2 mencapai predikat nasional. Ada juga Mas Binar dan istri yang mencapai level Asia,” tuturnya.

Rinto juga memfasilitasi latihan atlit slalom minimal sebulan dua kali berlokasi di sirkuit GBT, Museum Angkatan Laut, atau MPP Sidoarjo.

Sementara di roda dua, Rinto juga mengambil peran serius membina atlet. Apalagi pada 2027, Surabaya jadi tuan rumah Porprov Jatim. Ada dua cabor yang akan diperlombakan yakni road race dan motorcross. ”Harapanya bisa menyumbang medali emas,” jelasnya.

Pada Ini Porprov Jatim di Kajuruhan, atlet Maulana Malik Ibrahim bisa menyumbangkan emas pertama untuk Surabaya di kelas Bebek 150 cc standar peroorangan. Bagi Rinto, para atlet itu harus terus lebih banyak diberi jam kompetisi. Teknik dan mental mereka bisa terasah. Sirkuit di Gelora Bung Tomo bisa dimanfaatkan untuk mengasahnya. ”Dengan dukungan pemerintah harapanya akan melahirkan banyak pembalap nasional hingga internasional,” paparnya. (*/jun)