Loading...
Senin Kliwon, 24 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
OpiniGuru MenulisCAKJEPEJurnal Mahasiswa
Home
›Opini

Dinamika Petinggi PBNU

Editor-Opini
24 November 2025
Dinamika Petinggi PBNU
Klik untuk perbesar
Agung Kurniawan/AI/Jawa Pos

(Jati Diri)

PUCUK pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sedang bergolak. Risalah rapat harian syuriah PBNU yang ditandatangani Rais Aam KH Miftachul Achyar memberikan perintah jelas, ’’KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan ketua umum PBNU dalam waktu tiga hari sejak diterimanya surat keputusan rapat.’’ Rapat berlangsung Kamis (20/11) di Jakarta.

Sementara itu, KH Yahya merespons bahwa dirinya berkeberatan untuk mundur. Alasannya, keputusan itu hanya sepihak dan manipulatif (Jawa Pos, 23/11). Gus Yahya juga menggelar pertemuan di Surabaya, Sabtu (22/11).

Dinamika di organisasi itu pun tersebar dan terbuka. Bahkan akan berlanjut. Ada rencana pertemuan lanjutan di kantor PBNU kemarin (23/11). Bisa jadi dalam sepekan ke depan manuver-manuver tersebut bakal semakin kencang dan mobat-mabit.

Bukan kali ini saja PBNU dilanda konflik yang tajam dan menuju perpecahan. Pada Muktamar Ke-33 di Jombang (2015) misalnya, hampir saja muncul dualisme pengurusan. Tetapi, akhirnya muncul tokoh-tokoh yang menyatukan seperti KH Mustofa Bisri.

Begitulah hebatnya NU. Semua pihak akhirnya menurunkan ego masing-masing dan bisa bersatu kembali. Orang-orang NU selalu punya cara untuk menguatkan ukhuwah dan silaturahmi. Tradisi persatuan yang demikian kental itu sulit sekali dirusak. Karena kodratnya, para nahdliyin itu suka berkumpul dalam berbagai forum. Mulai pengajian hingga tahlilan.

Jadi, kalau pimpinan yang di atas sedang tensi tinggi, para nahdliyin di bawah akan tetap adem ayem melihat tingkah polah para kiai yang tengah bersilang pendapat. Sambil menanti ada sosok kiai karismatis yang akan mengingatkan para petinggi itu untuk segera mengakhiri perseteruan. (jun)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Merawat Trauma Mental Korban Keracunan MBG

Opini
2

Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

CAKJEPE
3

Penambahan Kuota Haji

Opini
4

Banyak Anak yang Terima Makanan Rusak

CAKJEPE
5

Cek Saldo Dulu Sebelum Libur Nataru

CAKJEPE

Berita Terbaru

Commits, Metrik Pengukuran  Kampus Berdampak

Commits, Metrik Pengukuran Kampus Berdampak

Opini•6 jam yang lalu
Indonesia Juara Dua Kasus TB

Indonesia Juara Dua Kasus TB

CAKJEPE•9 jam yang lalu
Home
›Opini
›Dinamika Petinggi PBNU
Dinamika Petinggi PBNU
Opini

Dinamika Petinggi PBNU

Editor-24 November 2025
Klik untuk perbesar

Agung Kurniawan/AI/Jawa Pos

Bagikan artikel ini

(Jati Diri)

PUCUK pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sedang bergolak. Risalah rapat harian syuriah PBNU yang ditandatangani Rais Aam KH Miftachul Achyar memberikan perintah jelas, ’’KH Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan ketua umum PBNU dalam waktu tiga hari sejak diterimanya surat keputusan rapat.’’ Rapat berlangsung Kamis (20/11) di Jakarta.

Sementara itu, KH Yahya merespons bahwa dirinya berkeberatan untuk mundur. Alasannya, keputusan itu hanya sepihak dan manipulatif (Jawa Pos, 23/11). Gus Yahya juga menggelar pertemuan di Surabaya, Sabtu (22/11).

Dinamika di organisasi itu pun tersebar dan terbuka. Bahkan akan berlanjut. Ada rencana pertemuan lanjutan di kantor PBNU kemarin (23/11). Bisa jadi dalam sepekan ke depan manuver-manuver tersebut bakal semakin kencang dan mobat-mabit.

Bukan kali ini saja PBNU dilanda konflik yang tajam dan menuju perpecahan. Pada Muktamar Ke-33 di Jombang (2015) misalnya, hampir saja muncul dualisme pengurusan. Tetapi, akhirnya muncul tokoh-tokoh yang menyatukan seperti KH Mustofa Bisri.

Begitulah hebatnya NU. Semua pihak akhirnya menurunkan ego masing-masing dan bisa bersatu kembali. Orang-orang NU selalu punya cara untuk menguatkan ukhuwah dan silaturahmi. Tradisi persatuan yang demikian kental itu sulit sekali dirusak. Karena kodratnya, para nahdliyin itu suka berkumpul dalam berbagai forum. Mulai pengajian hingga tahlilan.

Jadi, kalau pimpinan yang di atas sedang tensi tinggi, para nahdliyin di bawah akan tetap adem ayem melihat tingkah polah para kiai yang tengah bersilang pendapat. Sambil menanti ada sosok kiai karismatis yang akan mengingatkan para petinggi itu untuk segera mengakhiri perseteruan. (jun)

Most Read

1

Merawat Trauma Mental Korban Keracunan MBG

Opini
2

Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

CAKJEPE
3

Penambahan Kuota Haji

Opini
4

Banyak Anak yang Terima Makanan Rusak

CAKJEPE
5

Cek Saldo Dulu Sebelum Libur Nataru

CAKJEPE

Berita Terbaru

Commits, Metrik Pengukuran  Kampus Berdampak

Commits, Metrik Pengukuran Kampus Berdampak

Opini•6 jam yang lalu
Indonesia Juara Dua Kasus TB

Indonesia Juara Dua Kasus TB

CAKJEPE•9 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001