Loading...
Minggu Wage, 23 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
OpiniGuru MenulisCAKJEPEJurnal Mahasiswa
Home
›Opini

Guru di Era Digital

Editor-Opini
21 November 2025
Guru di Era Digital
Klik untuk perbesar
Agung Kurniawan/AI/Jawa Pos

Oleh: Fatkul Anam, Rektor Unusida; Dosen Pendidikan Profesi Guru Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

PERUBAHAN era digital telah membawa transformasi besar dalam dunia pendidikan. Kehadiran teknologi informasi, internet, dan kecerdasan buatan mengubah cara manusia belajar, bekerja, dan berinteraksi. Dalam kondisi ini, guru tetap memegang peran kunci sebagai pendidik sekaligus pembimbing moral peserta didik.

Walaupun teknologi terus berkembang, peran guru tidak dapat digantikan oleh mesin atau algoritma. Fullan (2013), dalam The New Meaning of Educational Change, menegaskan bahwa guru adalah agen perubahan yang berperan penting dalam mengarahkan proses transformasi pendidikan.

Catatan ini membahas bagaimana guru beradaptasi dalam era digital, tantangan yang mereka hadapi, serta kompetensi baru yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas pembelajaran.

Peran Guru

Transformasi digital mengubah pola belajar dari yang semula terpusat pada guru menjadi lebih terbuka dan fleksibel. Peserta didik kini dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan dari mana saja. Namun, kehadiran guru tetap sangat dibutuhkan dalam membimbing peserta didik memahami informasi secara bermakna.

Darling-Hammond (2020), dalam The Right to Learn, menekankan bahwa kualitas hubungan antara guru dan siswa merupakan faktor yang paling berperan dalam keberhasilan pembelajaran. Artinya, meski materi bisa diperoleh melalui teknologi, makna pembelajaran tetap ditentukan oleh interaksi manusiawi antara guru dan peserta didik.

Di ruang kelas modern, guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Mereka menjadi fasilitator yang membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis, kreativitas, kerja sama, dan komunikasi. Guru juga menjadi pengarah nilai moral yang sangat diperlukan di tengah derasnya arus informasi. Kehadiran guru memberikan orientasi etika dalam dunia digital yang rawan misinformasi, cyberbullying, serta penyalahgunaan teknologi.

Tantangan

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan dan menuntut guru untuk beradaptasi dengan cepat. Guru harus mampu mengikuti perkembangan perangkat dan platform pembelajaran yang terus berubah. Sekaligus memastikan bahwa penggunaan teknologi tetap berpijak pada prinsip pedagogis. Hal itu sejalan dengan pandangan Hattie (2012) dalam Visible Learning for Teachers yang menegaskan bahwa teknologi hanya efektif apabila dipandu oleh guru yang memahami strategi pembelajaran secara mendalam, tidak sekadar bergantung pada kecanggihan alat.

Baca Juga

Penambahan Kuota Haji

Di sisi lain, beban administratif dan ekspektasi masyarakat terhadap profesionalisme guru semakin meningkat. Guru dituntut mengelola laporan digital, asesmen berbasis aplikasi, serta menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan abad ke-21. Tantangan itu semakin berat ketika di beberapa wilayah masih terdapat keterbatasan infrastruktur digital seperti jaringan internet yang tidak stabil dan ketersediaan perangkat yang terbatas. Kondisi tersebut membuat proses pembelajaran berbasis teknologi tidak selalu berjalan optimal dan memengaruhi pemerataan kualitas pendidikan.

Selain tantangan teknis dan administratif, guru menghadapi dinamika emosional dalam mendampingi generasi yang hidup dalam budaya digital. Peserta didik saat ini rentan mengalami distraksi, kecemasan, serta pola pikir instan akibat paparan teknologi yang berlebihan.

Situasi ini menuntut guru memiliki kemampuan sosial-emosional yang kuat serta strategi pembelajaran yang mampu menjaga fokus dan kesejahteraan psikologis siswa. Dengan demikian, guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator pembelajaran, tetapi juga pendamping yang mampu menyeimbangkan aspek akademik dan emosional di era digital.

Kompetensi Baru

Dalam menghadapi era digital, guru membutuhkan serangkaian kompetensi tambahan agar mampu menjaga efektivitas pembelajaran. Literasi digital merupakan kompetensi utama yang meliputi kemampuan menggunakan perangkat pembelajaran, memahami keamanan digital, serta menilai kredibilitas informasi.

Guru juga harus mampu merancang pembelajaran berbasis proyek, menerapkan asesmen formatif digital, serta memanfaatkan data pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pengajaran. OECD Teaching and Learning International Survey (TALIS) 2019 menegaskan bahwa guru memerlukan pelatihan berkelanjutan untuk mengembangkan kompetensi digital yang relevan.

Selain kompetensi digital, guru memerlukan kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan pedagogis yang tepat. Mereka harus memahami kapan teknologi digunakan dan kapan interaksi langsung lebih efektif. UNESCO (2020) dalam Education in a Post-Covid World: Nine Ideas for Public Action menekankan bahwa pemberdayaan guru merupakan langkah fundamental untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di era digital.

Guru memegang peran penting dalam mengarahkan generasi muda menghadapi perubahan era digital. Mereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan teknologi, tetapi juga menjadi penjaga nilai moral dan pembimbing emosional bagi peserta didik. Tantangan yang dihadapi guru perlu mendapatkan dukungan melalui pelatihan, penyediaan teknologi, dan lingkungan kerja yang mendukung. Dengan demikian, guru dapat menjalankan perannya secara optimal dan membawa pendidikan menuju masa depan yang lebih inklusif, kreatif, dan humanis. (*)

Galeri Foto

Fatkul Anam
Klik untuk perbesar

Fatkul Anam

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Benteng Retak Keamanan Hakim

Opini
2

Indikasi Tercemar, Produk Sepatu RI Dipulangkan dari AS

CAKJEPE
3

Merawat Trauma Mental Korban Keracunan MBG

Opini
4

Banyak Anak yang Terima Makanan Rusak

CAKJEPE
5

Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

CAKJEPE

Berita Terbaru

Penambahan  Kuota Haji

Penambahan Kuota Haji

Opini•2 hari yang lalu
Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

CAKJEPE•2 hari yang lalu
Home
›Opini
›Guru di Era Digital
Guru di Era Digital
Opini

Guru di Era Digital

Editor-21 November 2025
Klik untuk perbesar

Agung Kurniawan/AI/Jawa Pos

Bagikan artikel ini

Oleh: Fatkul Anam, Rektor Unusida; Dosen Pendidikan Profesi Guru Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

PERUBAHAN era digital telah membawa transformasi besar dalam dunia pendidikan. Kehadiran teknologi informasi, internet, dan kecerdasan buatan mengubah cara manusia belajar, bekerja, dan berinteraksi. Dalam kondisi ini, guru tetap memegang peran kunci sebagai pendidik sekaligus pembimbing moral peserta didik.

Walaupun teknologi terus berkembang, peran guru tidak dapat digantikan oleh mesin atau algoritma. Fullan (2013), dalam The New Meaning of Educational Change, menegaskan bahwa guru adalah agen perubahan yang berperan penting dalam mengarahkan proses transformasi pendidikan.

Catatan ini membahas bagaimana guru beradaptasi dalam era digital, tantangan yang mereka hadapi, serta kompetensi baru yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas pembelajaran.

Peran Guru

Transformasi digital mengubah pola belajar dari yang semula terpusat pada guru menjadi lebih terbuka dan fleksibel. Peserta didik kini dapat mengakses materi pembelajaran kapan saja dan dari mana saja. Namun, kehadiran guru tetap sangat dibutuhkan dalam membimbing peserta didik memahami informasi secara bermakna.

Darling-Hammond (2020), dalam The Right to Learn, menekankan bahwa kualitas hubungan antara guru dan siswa merupakan faktor yang paling berperan dalam keberhasilan pembelajaran. Artinya, meski materi bisa diperoleh melalui teknologi, makna pembelajaran tetap ditentukan oleh interaksi manusiawi antara guru dan peserta didik.

Di ruang kelas modern, guru tidak lagi berperan sebagai satu-satunya sumber pengetahuan. Mereka menjadi fasilitator yang membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis, kreativitas, kerja sama, dan komunikasi. Guru juga menjadi pengarah nilai moral yang sangat diperlukan di tengah derasnya arus informasi. Kehadiran guru memberikan orientasi etika dalam dunia digital yang rawan misinformasi, cyberbullying, serta penyalahgunaan teknologi.

Tantangan

Perkembangan teknologi digital membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan dan menuntut guru untuk beradaptasi dengan cepat. Guru harus mampu mengikuti perkembangan perangkat dan platform pembelajaran yang terus berubah. Sekaligus memastikan bahwa penggunaan teknologi tetap berpijak pada prinsip pedagogis. Hal itu sejalan dengan pandangan Hattie (2012) dalam Visible Learning for Teachers yang menegaskan bahwa teknologi hanya efektif apabila dipandu oleh guru yang memahami strategi pembelajaran secara mendalam, tidak sekadar bergantung pada kecanggihan alat.

Baca Juga

Penambahan Kuota Haji

Di sisi lain, beban administratif dan ekspektasi masyarakat terhadap profesionalisme guru semakin meningkat. Guru dituntut mengelola laporan digital, asesmen berbasis aplikasi, serta menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan abad ke-21. Tantangan itu semakin berat ketika di beberapa wilayah masih terdapat keterbatasan infrastruktur digital seperti jaringan internet yang tidak stabil dan ketersediaan perangkat yang terbatas. Kondisi tersebut membuat proses pembelajaran berbasis teknologi tidak selalu berjalan optimal dan memengaruhi pemerataan kualitas pendidikan.

Selain tantangan teknis dan administratif, guru menghadapi dinamika emosional dalam mendampingi generasi yang hidup dalam budaya digital. Peserta didik saat ini rentan mengalami distraksi, kecemasan, serta pola pikir instan akibat paparan teknologi yang berlebihan.

Situasi ini menuntut guru memiliki kemampuan sosial-emosional yang kuat serta strategi pembelajaran yang mampu menjaga fokus dan kesejahteraan psikologis siswa. Dengan demikian, guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator pembelajaran, tetapi juga pendamping yang mampu menyeimbangkan aspek akademik dan emosional di era digital.

Kompetensi Baru

Dalam menghadapi era digital, guru membutuhkan serangkaian kompetensi tambahan agar mampu menjaga efektivitas pembelajaran. Literasi digital merupakan kompetensi utama yang meliputi kemampuan menggunakan perangkat pembelajaran, memahami keamanan digital, serta menilai kredibilitas informasi.

Guru juga harus mampu merancang pembelajaran berbasis proyek, menerapkan asesmen formatif digital, serta memanfaatkan data pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pengajaran. OECD Teaching and Learning International Survey (TALIS) 2019 menegaskan bahwa guru memerlukan pelatihan berkelanjutan untuk mengembangkan kompetensi digital yang relevan.

Selain kompetensi digital, guru memerlukan kemampuan untuk mengintegrasikan teknologi dengan pendekatan pedagogis yang tepat. Mereka harus memahami kapan teknologi digunakan dan kapan interaksi langsung lebih efektif. UNESCO (2020) dalam Education in a Post-Covid World: Nine Ideas for Public Action menekankan bahwa pemberdayaan guru merupakan langkah fundamental untuk mewujudkan pendidikan berkualitas di era digital.

Guru memegang peran penting dalam mengarahkan generasi muda menghadapi perubahan era digital. Mereka tidak hanya menyesuaikan diri dengan teknologi, tetapi juga menjadi penjaga nilai moral dan pembimbing emosional bagi peserta didik. Tantangan yang dihadapi guru perlu mendapatkan dukungan melalui pelatihan, penyediaan teknologi, dan lingkungan kerja yang mendukung. Dengan demikian, guru dapat menjalankan perannya secara optimal dan membawa pendidikan menuju masa depan yang lebih inklusif, kreatif, dan humanis. (*)

Galeri Foto

Fatkul Anam
Klik untuk perbesar

Fatkul Anam

Most Read

1

Benteng Retak Keamanan Hakim

Opini
2

Indikasi Tercemar, Produk Sepatu RI Dipulangkan dari AS

CAKJEPE
3

Merawat Trauma Mental Korban Keracunan MBG

Opini
4

Banyak Anak yang Terima Makanan Rusak

CAKJEPE
5

Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

CAKJEPE

Berita Terbaru

Penambahan  Kuota Haji

Penambahan Kuota Haji

Opini•2 hari yang lalu
Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

Tanah Diblokir Pertamina, Warga Sulit Urus Tanah

CAKJEPE•2 hari yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001