GRESIK – Setelah sempat meluap dan memicu banjir di sejumlah wilayah, debit air Kali Lamong berangsur menyurut selama beberapa hari terakhir hingga kemarin (17/11).
Meski demikian, pemkab dan instansi gabungan masih memberlakukan status siaga di wilayah-wilayah terdampak. Selain itu, inventarisasi dampak banjir tengah berlangsung. Beberapa perbaikan kerusakan tanggul pemicu banjir juga sudah dimulai.
Di Desa Cermen, Kecamatan Kedamean, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai memperbaiki tanggul yang jebol akibat tingginya debit Kali Lamong pekan lalu. ”Perbaikan tanggul sudah bisa dilakukan karena debit sungai sudah turun," ucap Kepala BPBD Gresik Sukardi.
Selain itu, tim BPBD menyiagakan 12 unit ekskavator, 3 unit pompa mobile, serta posko siaga di sejumlah titik rawan. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi situasi darurat. ”Agar petugas bisa bergerak cepat di titik-titik rawan. Sekaligus monitoring debit air secara berkala," ungkapnya.
Status siaga tersebut bukan tanpa alasan. Sebab, meski debit Kali Lamong sudah menurun, hingga kemarin kondisi tinggi muka air (TMA) sungai tersebut masih diwaspadai karena berada di level 4 meter lebih.
Situasi itu terjadi mulai dari wilayah hulu di Desa Bengkelolor, Kecamatan Benjeng, hingga kawasan hilir di Desa Boboh, Kecamatan Menganti. ”Level siaga kuning, sehingga harus tetap berhati-hati dan waspada," tandasnya.
Di bagian lain, BPBD Gresik juga menginventarisasi dampak banjir akibat Kali Lamong. Ada tiga wilayah yang paling terdampak, yakni Benjeng, Menganti, dan Kedamean. Sebanyak 131 rumah di tiga wilayah itu sempat terendam. Selain itu, sedikitnya 210 hektare sawah terdampak banjir.
Perbaikan Segera
Di bagian lain, Wakil Bupati (Wabup) Asluchul Alif menegaskan penanganan pascabanjir akibat luapan Kali Lamong serta antisipasi sudah dilakukan seluruh jajaran pemkab. ”Seluruhnya fokus pada upaya penanganan darurat,” katanya.
Dia juga memastikan bahwa seluruh instansi terkait sudah memberlakukan status siaga, mengingat luapan sungai itu masih berpotensi terjadi selama musim penghujan. (yog/son/ris)



