Loading...
Sabtu Pon, 22 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
NasionalEkonomi BisnisFinansialKementerianSosok & Sisi LainInternasionalJawa Timur
Home
›Nasional

Electricity Connect 2025, Ajang Kolaborasi PLN untuk Perkuat Ketahanan Energi

Editor-Nasional
20 November 2025
SIMBOLIS: Electricity Connect 2025, Rabu (19/11) dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari (tengah).
Klik untuk perbesar
Dok. PLN

SIMBOLIS: Electricity Connect 2025, Rabu (19/11) dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari (tengah).

JAKARTA - PT PLN (Persero) menegaskan kesiapan untuk memperluas kolaborasi lintas sektor dalam menyokong kedaulatan nasional melalui penguatan ketahanan energi.

Komitmen itu disampaikan dalam ajang Electricity Connect 2025: Strengthening Energy Resilience, Powering Sovereignty. Event itu diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dengan dukungan Kementerian ESDM dan PLN di Jakarta International Convention Center, Rabu (19/11).

Momentum itu menegaskan peran strategis PLN dalam memastikan transisi energi berjalan seiring dengan pemerataan akses listrik sebagai fondasi ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

Dalam acara tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan, penguatan ketahanan energi nasional menitikberatkan pada keberhasilan Indonesia menghadirkan akses listrik yang merata di seluruh wilayah. Ia memaparkan bahwa sebaran potensi energi di berbagai daerah merupakan modal penting untuk mempercepat pembangunan sistem kelistrikan.

“Kita memahami bahwa sumber energi Indonesia tersebar hingga ke pulau-pulau terpencil. Itulah kekuatan bangsa, meski sebagian daerah penghasil energi masih belum sepenuhnya menikmati listrik secara optimal. Situasi ini adalah peluang perbaikan yang dapat dipercepat melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL),” kata Qodari.

Dia menambahkan, energi berperan vital dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Tidak ada kondisi pertumbuhan seperti itu yang dapat dicapai tanpa sistem kelistrikan optimal.

“Saat ini berbagai program yang kami kawal bersama dengan Kementerian ESDM meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) terpadu di desa dan sekolah di wilayah 3T, terutama Maluku dan Papua, hingga percepatan pembangkit listrik tenaga sampah atau waste-to-energy. Seluruh inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen menghadirkan energi berkeadilan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” paparnya.

Butuh Kolaborasi Lintas Sektor

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, keberhasilan transisi energi tidak mungkin dicapai sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Melalui kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat, maka energi terbarukan dapat disalurkan secara optimal dan berkelanjutan.

“Kami menyediakan energi yang terjangkau untuk menciptakan keberlanjutan jangka panjang, menghapus kemiskinan, menghilangkan kelaparan, memastikan kesejahteraan masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Namun, pada saat yang sama kami mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Ia menambahkan bahwa transisi energi tidak hanya sekadar pengembangan pembangkit masa depan, tetapi juga upaya strategis mengalihkan energi berbasis impor ke domestik. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional sesuai dengan Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Dengan adanya energi yang terjangkau dan rendah emisi, kami berupaya untuk menjaga lingkungan. Dengan RUPTL paling hijau ini, komitmen terhadap penurunan emisi gas rumah kaca sangat kuat,” ujar Darmawan.

Empat Tema Utama

Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri, menambahkan bahwa Electricity Connect 2025 menekankan empat tema workshop yang dirancang untuk memperkuat kesiapan nasional dalam percepatan energi bersih.

“Empat tema itu adalah power purchase agreement, energy management system, renewable energy certificate, dan energy access atau listrik desa. Workshop ini kami desain agar juga menyediakan kapasitas teknis yang aplikatif untuk memperkuat kesiapan nasional dalam percepatan energi bersih,” ujarnya.

Electricity Connect 2025 menampilkan lebih dari 120 exhibitor dan menghadirkan lebih dari 50 pembicara dari berbagai sektor energi, pemerintah, dan industri. Acara ini dirancang sebagai platform kolaborasi terbesar untuk membahas strategi transisi energi, inovasi teknologi, dan penguatan ketahanan energi nasional. (*/oni)

Galeri Foto

PAPARAN: Muhammad Qodari menjelaskan  konsep penguatan ketahanan energi nasional.
Klik untuk perbesar
1 / 2
Dok. PLN

PAPARAN: Muhammad Qodari menjelaskan konsep penguatan ketahanan energi nasional.

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
2

Dukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Kementerian PU Tuntaskan Penataan Kawasan Belawan Tahap II

Kementerian
3

Kementerian Ekraf Dukung Penguatan Radio Agar Tetap Berdaya Saing

Kementerian
4

Pegadaian Bakal Bangun Penyimpanan dan ATM Emas di Surabaya

Finansial
5

Plafon KUR 2026 Naik Jadi Rp 320 Triliun

Finansial

Berita Terbaru

Diminta Mundur, Gus Yahya Rapat Koordinasi dengan Ketua PWNU Se-Indonesia di Surabaya

Diminta Mundur, Gus Yahya Rapat Koordinasi dengan Ketua PWNU Se-Indonesia di Surabaya

Nasional•2 jam yang lalu
Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian•8 jam yang lalu
Home
›Nasional
›Electricity Connect 2025, Ajang Kolaborasi PLN untuk Perkuat Ketahanan Energi
SIMBOLIS: Electricity Connect 2025, Rabu (19/11) dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari (tengah).
Nasional

Electricity Connect 2025, Ajang Kolaborasi PLN untuk Perkuat Ketahanan Energi

Editor-20 November 2025
Klik untuk perbesar

SIMBOLIS: Electricity Connect 2025, Rabu (19/11) dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan, M. Qodari (tengah).

Dok. PLN

Bagikan artikel ini

JAKARTA - PT PLN (Persero) menegaskan kesiapan untuk memperluas kolaborasi lintas sektor dalam menyokong kedaulatan nasional melalui penguatan ketahanan energi.

Komitmen itu disampaikan dalam ajang Electricity Connect 2025: Strengthening Energy Resilience, Powering Sovereignty. Event itu diselenggarakan oleh Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) dengan dukungan Kementerian ESDM dan PLN di Jakarta International Convention Center, Rabu (19/11).

Momentum itu menegaskan peran strategis PLN dalam memastikan transisi energi berjalan seiring dengan pemerataan akses listrik sebagai fondasi ketahanan dan kedaulatan energi nasional.

Dalam acara tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari menegaskan, penguatan ketahanan energi nasional menitikberatkan pada keberhasilan Indonesia menghadirkan akses listrik yang merata di seluruh wilayah. Ia memaparkan bahwa sebaran potensi energi di berbagai daerah merupakan modal penting untuk mempercepat pembangunan sistem kelistrikan.

“Kita memahami bahwa sumber energi Indonesia tersebar hingga ke pulau-pulau terpencil. Itulah kekuatan bangsa, meski sebagian daerah penghasil energi masih belum sepenuhnya menikmati listrik secara optimal. Situasi ini adalah peluang perbaikan yang dapat dipercepat melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL),” kata Qodari.

Dia menambahkan, energi berperan vital dalam mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Tidak ada kondisi pertumbuhan seperti itu yang dapat dicapai tanpa sistem kelistrikan optimal.

“Saat ini berbagai program yang kami kawal bersama dengan Kementerian ESDM meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) terpadu di desa dan sekolah di wilayah 3T, terutama Maluku dan Papua, hingga percepatan pembangkit listrik tenaga sampah atau waste-to-energy. Seluruh inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen menghadirkan energi berkeadilan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” paparnya.

Butuh Kolaborasi Lintas Sektor

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menambahkan, keberhasilan transisi energi tidak mungkin dicapai sendiri, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan. Melalui kolaborasi antara sektor pemerintah, swasta, dan masyarakat, maka energi terbarukan dapat disalurkan secara optimal dan berkelanjutan.

“Kami menyediakan energi yang terjangkau untuk menciptakan keberlanjutan jangka panjang, menghapus kemiskinan, menghilangkan kelaparan, memastikan kesejahteraan masyarakat, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Namun, pada saat yang sama kami mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Ia menambahkan bahwa transisi energi tidak hanya sekadar pengembangan pembangkit masa depan, tetapi juga upaya strategis mengalihkan energi berbasis impor ke domestik. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan energi nasional sesuai dengan Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Dengan adanya energi yang terjangkau dan rendah emisi, kami berupaya untuk menjaga lingkungan. Dengan RUPTL paling hijau ini, komitmen terhadap penurunan emisi gas rumah kaca sangat kuat,” ujar Darmawan.

Empat Tema Utama

Ketua Panitia Pelaksana Electricity Connect 2025, Arsyadany G. Akmalaputri, menambahkan bahwa Electricity Connect 2025 menekankan empat tema workshop yang dirancang untuk memperkuat kesiapan nasional dalam percepatan energi bersih.

“Empat tema itu adalah power purchase agreement, energy management system, renewable energy certificate, dan energy access atau listrik desa. Workshop ini kami desain agar juga menyediakan kapasitas teknis yang aplikatif untuk memperkuat kesiapan nasional dalam percepatan energi bersih,” ujarnya.

Electricity Connect 2025 menampilkan lebih dari 120 exhibitor dan menghadirkan lebih dari 50 pembicara dari berbagai sektor energi, pemerintah, dan industri. Acara ini dirancang sebagai platform kolaborasi terbesar untuk membahas strategi transisi energi, inovasi teknologi, dan penguatan ketahanan energi nasional. (*/oni)

Galeri Foto

PAPARAN: Muhammad Qodari menjelaskan  konsep penguatan ketahanan energi nasional.
Klik untuk perbesar
1 / 2
Dok. PLN

PAPARAN: Muhammad Qodari menjelaskan konsep penguatan ketahanan energi nasional.

Most Read

1

Rayakan HUT Ke-7, LAKUEMAS Gelar Golden Days: Kapan Lagi Jual Emas Malah Dapat Emas

Ekonomi Bisnis
2

Dukung Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Kementerian PU Tuntaskan Penataan Kawasan Belawan Tahap II

Kementerian
3

Kementerian Ekraf Dukung Penguatan Radio Agar Tetap Berdaya Saing

Kementerian
4

Pegadaian Bakal Bangun Penyimpanan dan ATM Emas di Surabaya

Finansial
5

Plafon KUR 2026 Naik Jadi Rp 320 Triliun

Finansial

Berita Terbaru

Diminta Mundur, Gus Yahya Rapat Koordinasi dengan Ketua PWNU Se-Indonesia di Surabaya

Diminta Mundur, Gus Yahya Rapat Koordinasi dengan Ketua PWNU Se-Indonesia di Surabaya

Nasional•2 jam yang lalu
Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian Ekraf Hadirkan AKTIF Film dan Animasi untuk Perkuat Distribusi dan Promosi Karya Ke Pasar Global

Kementerian•8 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001