Loading...
Senin Kliwon, 24 November 2025
Jawa Pos

Selalu Ada Yang Baru!

Loading...
Home
NasionalEkonomi BisnisFinansialKementerianSosok & Sisi LainInternasionalJawa Timur
Home
›Nasional

Australia Butuh 86.500 Tenaga Kesehatan, Indonesia Siap Isi Peluang

Editor-Nasional
23 November 2025
SINERGI: Konjen RI di Melbourne bekerja sama dengan Festival Indonesia Inc. menyelenggarakan Festival Indonesia Business Forum 2025.
Klik untuk perbesar
Dok: KJRI Melbourne

SINERGI: Konjen RI di Melbourne bekerja sama dengan Festival Indonesia Inc. menyelenggarakan Festival Indonesia Business Forum 2025.

Laporan Wartawan Jawa Pos Zalzilatul Hikmia dari Australia

MELBOURNE – Pemerintah Indonesia melalui KJRI Melbourne mulai membidik peluang kerja sama baru dengan Pemerintah Australia, khususnya negara bagian Victoria dan Tasmania. Sektor Kesehatan jadi salah satu fokus kerja sama.

Merujuk pada data pemerintah Australia, terdapat sekitar 86.500 kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 2024-2027. Angka ini diprediksi mencapai 335 ribu hingga beberapa tahun ke depan. Tenaga kesehatan ini mencakup dokter, perawat, layanan lanjut usia (aged care), social assistance dan healthcare.

“Kebutuhan ini untuk seluruh wilayah Australia,” ujar Konjen RI Melbourne Yohannes Jatmiko Heru Prasetyo dalam keterangannya pada media di rangkaian acara Trade and Economic International Media Visit Sydney-Melbourne pada 15-22 September 2025, dikutip Minggu (23/11). Acara itu juga dihadiri oleh wartawan Jawa Pos Zalzilatul Hikmia (Mia).

Kebutuhan yang cukup besar ini dinilai bisa menjadi peluang bagi tenaga kesehatan Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri. Khususnya untuk perawat dan aged care yang sebagian besar posisi tersebut saat ini diisi oleh tenaga kesehatan asal Filipina dan Nepal.

Kendati demikian, Jatmiko menekankan pentingnya tenaga kesehatan yang memiliki standar sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pemerintah Australia. Menurutnya, dalam kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), telah disepakati adanya program katalis. Yang mana, dalam program ini disepakati adanya upaya mencetak tenaga age care dengan sertifikasi K3 sesuai standar Pemerintah Australia. Hal ini pun telah dikerjasamakan dengan pihak dari Indonesia seperti Binawan Inti Utama hingga Living Well dengan memasukkan kurikulum khusus ke dalam pembelajaran calon perawat ataupun aged care yang akan dikirim ke Australia.

Dalam upaya membidik sektor kesehatan ini, KJRI Melbourne telah bekerja sama dengan Festival Indonesia Inc. menyelenggarakan Festival Indonesia Business Forum 2025 pada 20 Oktober 2025 lalu. Forum telah dihadiri oleh lebih dari seratus perwakilan kalangan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri kesehatan maupun jasa kesehatan dari negara bagian Victoria dan Australia.

“Tujuannya untuk membahas langkah konkret memperkuat kolaborasi di bidang pengembangan farmasi dan vaksin, bioteknologi, penerapan teknologi digital pada kesehatan, layanan lanjut usia (aged care), serta pengembangan tenaga kesehatan Indonesia-Australia,” paparnya.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Diskusi dalam Forum juga telah menggarisbawahi pentingnya penguatan people-to-people contact, di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini kiranya dipandang perlu dalam mengatasi perbedaan budaya maupun peningkatan standar manajemen pada level yang setara.

Di sisi lain, diakuinya, secara umum total perdagangan Indonesia dengan negara bagian Victoria pada kurun waktu 4 tahun terakhir meningkat sebesar 16,21 persen dari AUD 2.095.027.000 pada 2020 menjadi AUD 3.453.829.000 pada 2024. Secara tren perdagangan, neraca perdagangan Indonesia terhadap Victoria masih positif. (mia/oni)

Bagikan artikel ini

Most Read

1

Kementerian Ekraf Dukung Penguatan Radio Agar Tetap Berdaya Saing

Kementerian
2

Plafon KUR 2026 Naik Jadi Rp 320 Triliun

Finansial
3

Saudi Tak Terima Jemaah Haji yang Menggunakan Kursi Roda

Nasional
4

Pengurus Rohis Bisa Diterima Masuk Kampus UIN Tanpa Tes

Kementerian
5

Kadin AS Minta RI Reformasi Kebijakan untuk Dorong Investasi

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Wagub Taj Yasin Dorong Penerapan Industri Ramah Anak

Wagub Taj Yasin Dorong Penerapan Industri Ramah Anak

Nasional•1 menit yang lalu
Zulhas Patok Target Swasembada Protein Pada 2026

Zulhas Patok Target Swasembada Protein Pada 2026

Kementerian•9 jam yang lalu
Home
›Nasional
›Australia Butuh 86.500 Tenaga Kesehatan, Indonesia Siap Isi Peluang
SINERGI: Konjen RI di Melbourne bekerja sama dengan Festival Indonesia Inc. menyelenggarakan Festival Indonesia Business Forum 2025.
Nasional

Australia Butuh 86.500 Tenaga Kesehatan, Indonesia Siap Isi Peluang

Editor-23 November 2025
Klik untuk perbesar

SINERGI: Konjen RI di Melbourne bekerja sama dengan Festival Indonesia Inc. menyelenggarakan Festival Indonesia Business Forum 2025.

Dok: KJRI Melbourne

Bagikan artikel ini

Laporan Wartawan Jawa Pos Zalzilatul Hikmia dari Australia

MELBOURNE – Pemerintah Indonesia melalui KJRI Melbourne mulai membidik peluang kerja sama baru dengan Pemerintah Australia, khususnya negara bagian Victoria dan Tasmania. Sektor Kesehatan jadi salah satu fokus kerja sama.

Merujuk pada data pemerintah Australia, terdapat sekitar 86.500 kebutuhan tenaga kesehatan pada tahun 2024-2027. Angka ini diprediksi mencapai 335 ribu hingga beberapa tahun ke depan. Tenaga kesehatan ini mencakup dokter, perawat, layanan lanjut usia (aged care), social assistance dan healthcare.

“Kebutuhan ini untuk seluruh wilayah Australia,” ujar Konjen RI Melbourne Yohannes Jatmiko Heru Prasetyo dalam keterangannya pada media di rangkaian acara Trade and Economic International Media Visit Sydney-Melbourne pada 15-22 September 2025, dikutip Minggu (23/11). Acara itu juga dihadiri oleh wartawan Jawa Pos Zalzilatul Hikmia (Mia).

Kebutuhan yang cukup besar ini dinilai bisa menjadi peluang bagi tenaga kesehatan Indonesia yang ingin bekerja di luar negeri. Khususnya untuk perawat dan aged care yang sebagian besar posisi tersebut saat ini diisi oleh tenaga kesehatan asal Filipina dan Nepal.

Kendati demikian, Jatmiko menekankan pentingnya tenaga kesehatan yang memiliki standar sesuai dengan yang ditetapkan oleh Pemerintah Australia. Menurutnya, dalam kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), telah disepakati adanya program katalis. Yang mana, dalam program ini disepakati adanya upaya mencetak tenaga age care dengan sertifikasi K3 sesuai standar Pemerintah Australia. Hal ini pun telah dikerjasamakan dengan pihak dari Indonesia seperti Binawan Inti Utama hingga Living Well dengan memasukkan kurikulum khusus ke dalam pembelajaran calon perawat ataupun aged care yang akan dikirim ke Australia.

Dalam upaya membidik sektor kesehatan ini, KJRI Melbourne telah bekerja sama dengan Festival Indonesia Inc. menyelenggarakan Festival Indonesia Business Forum 2025 pada 20 Oktober 2025 lalu. Forum telah dihadiri oleh lebih dari seratus perwakilan kalangan pemerintah, akademisi, dan pelaku industri kesehatan maupun jasa kesehatan dari negara bagian Victoria dan Australia.

“Tujuannya untuk membahas langkah konkret memperkuat kolaborasi di bidang pengembangan farmasi dan vaksin, bioteknologi, penerapan teknologi digital pada kesehatan, layanan lanjut usia (aged care), serta pengembangan tenaga kesehatan Indonesia-Australia,” paparnya.

Baca Juga

Takut Kendaraan Mbrebet, Pengguna Motor dan Mobil Ramai-Ramai Pilih Antre di SPBU Swasta

Diskusi dalam Forum juga telah menggarisbawahi pentingnya penguatan people-to-people contact, di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini kiranya dipandang perlu dalam mengatasi perbedaan budaya maupun peningkatan standar manajemen pada level yang setara.

Di sisi lain, diakuinya, secara umum total perdagangan Indonesia dengan negara bagian Victoria pada kurun waktu 4 tahun terakhir meningkat sebesar 16,21 persen dari AUD 2.095.027.000 pada 2020 menjadi AUD 3.453.829.000 pada 2024. Secara tren perdagangan, neraca perdagangan Indonesia terhadap Victoria masih positif. (mia/oni)

Most Read

1

Kementerian Ekraf Dukung Penguatan Radio Agar Tetap Berdaya Saing

Kementerian
2

Plafon KUR 2026 Naik Jadi Rp 320 Triliun

Finansial
3

Saudi Tak Terima Jemaah Haji yang Menggunakan Kursi Roda

Nasional
4

Pengurus Rohis Bisa Diterima Masuk Kampus UIN Tanpa Tes

Kementerian
5

Kadin AS Minta RI Reformasi Kebijakan untuk Dorong Investasi

Ekonomi Bisnis

Berita Terbaru

Wagub Taj Yasin Dorong Penerapan Industri Ramah Anak

Wagub Taj Yasin Dorong Penerapan Industri Ramah Anak

Nasional•1 menit yang lalu
Zulhas Patok Target Swasembada Protein Pada 2026

Zulhas Patok Target Swasembada Protein Pada 2026

Kementerian•9 jam yang lalu

KORAN JAWA POS

Instagram

  • @koran.jawapos
  • @jawapos.foto
  • @jawapossport

YouTube

  • @jawaposnews

TikTok

  • @koranjawapos

Email Redaksi

  • editor@jawapos.co.id

Berlangganan Koran

Hubungi WhatsApp:

+628113475001

© 2025 Koran Online. All rights reserved.

KORAN JAWA POS
Instagram:@koran.jawapos@jawapos.foto@jawapossport
Twitter:@koran_jawapos
YouTube:@jawaposnewsTikTok:@koranjawapos
Email Redaksi:editor@jawapos.co.id
Berlangganan Koran Hubungi WA:+628113475001