SYDNEY – Kesempatan menempuh pendidikan di kampus Australia semakin terbuka. Western Sydney University menawarkan berbagai program beasiswa dengan nilai signifikan bagi mahasiswa.
Pro Vice-Chancellor, Global Partnerships & Transnational Education, Western Sydney University, Nicolene Murdoch menuturkan, pihaknya menyediakan beragam skema beasiswa untuk menjangkau lebih banyak pelajar, termasuk dari Indonesia. Potongan biaya kuliah ini tersedia bagi mahasiswa baru, mahasiswa berprestasi, hingga pekerja profesional yang didukung perusahaan.
Hal itu disampaikan Murdoch saat menerima kunjungan media dari Indonesia dalam rangkaian acara Trade and Economic International Media Visit Sydney-Melbourne pada 15-22 November 2025, di Sydney. “Jadi tergantung pada mahasiswa yang masuk, misalnya, kami memiliki beasiswa penerimaan awal (early acceptance scholarship) sekitar 15 persen, pada dasarnya setengah harga jika mereka menerima lebih awal,” paparnya dikutip Minggu (23/11).
Sementara itu, untuk beasiswa prestasi, pihaknya memberikan potongan jauh lebih besar. Yakni, mencapai 75 persen dari total biaya kuliah.
“Kami memiliki beasiswa hingga 75 persen untuk mahasiswa dengan pencapaian akademik tinggi. Jadi ada berbagai pilihan beasiswa,” tambahnya.
Tak hanya itu, universitas pun menyediakan skema khusus bagi mahasiswa dari kalangan profesional. Western Sydney University dapat membantu menyusun paket beasiswa bagi perusahaan dalam mendukung studi para pekerjanya.
“Jadi kami mengambil sebagian dari beasiswa dan perusahaan berkontribusi serta individu yang berkaitan pun juga berkontribusi. Jadi kami membantu perusahaan untuk mengirimkan mahasiswa MBA ke kampus kami,” jelasnya.
Di sisi lain, ia turut menyampaikan mengenai pembukaan kampus Western Sydney University di Surabaya. Ada 10 program studi, baik untuk jenjang sarjana maupun magister yang dibuka di sana. Murdoch mengatakan, mahasiswa nantinya tidak hanya menempuh pendidikan di kampus Surabaya saja, tapi berkesempatan juga untuk belajar di kampus pusat, Sydney, Australia. Sehingga bisa mendapatkan pengalaman lebih.
Provost at Western Sydney University, Deborah Sweeney menambahkan, Surabaya sengaja dipilih sebagai lokasi pertama kampus di Indonesia karena dinilai strategis. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya tidak hanya menawarkan kesempatan berkembang. Tapi juga kerja sama dengan pihak-pihak industri yang berada di sana sebagai salah satu sarana pendidikan bagi para mahasiswa.
“Ketika kami berkonsultasi dengan pemerintah setempat, mereka menjelaskan tentang Surabaya, tentang penekanan di sana pada pengembangan kapabilitas STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), manufaktur maju. Dan kami juga melakukan riset kami sendiri mengenai Surabaya, dan sangat terkesan dengan peluangnya,” jelasnya.
Selain itu, dia menekankan, kehadiran Western Sydney University di Indonesia bukan untuk bersaing dengan kampus-kampus lokal. Melainkan untuk melengkapi ekosistem pendidikan di sana. Pihaknya bahkan menggandeng kampus-kampus di Indonesia untuk bekerja sama. Misalnya, mengundang dosen-dosen dari Unesa untuk mengajar mata kuliah Bahasa Indonesia hingga Pancasila. Lalu, bekerja sama terkait riset dengan ITS maupun Unair. (mia/oni)



